Bandarlampung (Netizenku.com): Wali Kota Bandarlampung Herman HN menegur petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tempat pemungutan suara (TPS) 06 Kelurahan Palapa, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Rabu (9/12).
Herman HN tiba pukul 08.11 WIB bersama istri Eva Dwiana untuk menyalurkan hak pilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Bandarlampung di TPS 06 yang berlokasi di Taman Budaya.
Memasuki TPS 06 Herman HN mengikuti protokol kesehatan dengan mencuci tangan pakai sabun, memakai sarung tangan plastik, dan mengukur suhu tubuh.
Saat tiba di dalam TPS, Herman HN menyaksikan antrian pemilih yang tidak memakai sarung tangan plastik. Herman HN langsung memanggil petugas KPPS untuk membagikan sarung tangan plastik kepada pemilih.
Usai menyalurkan hak pilih pada pukul 08.26 WIB, Herman HN menyesalkan penerapan protokol kesehatan yang tidak maksimal.
\”Protokol kesehatan harus jalan semua, sarung tangan ini sangat penting. Pegang pulpen, paku, surat suara. Namun saya lihat penerapan protokol kesehatan cukup baiklah. Namanya manusia ada kurang ada lebih tapi kita harus beritahukan agar dilaksanakan, berjalan dengan baik,\” kata Herman HN.
Berdasarkan hasil pantauan Netizenku, TPS 06 juga ramai anak kecil yang dibawa oleh orang tua pemilih, dan sarana cuci tangan hanya ada satu di pintu masuk dan tidak tersedia di pintu keluar TPS.
Ketua KPPS TPS 06, Yoyo Setyonugroho, menyesalkan hal tersebut karena pihaknya sudah mengimbau warga sebelumnya agar tidak membawa anak di bawah umur ke TPS.
\”Seharusnya anak kecil enggak boleh ada di TPS, sudah diimbau, masing-masing masyarakat harusnya sudah mengetahui ya dalam kondisi Covid-19 kayak begini,\” ujar Yoyo.
\”Tapi ya kenyataannya terpaksa, risiko kan memang mereka yang tanggung karena sudah diimbau sebelumnya, masuk TPS dilarang membawa anak kecil,\” lanjut dia.
Tapi Yoyo mengaku sudah melakukan persiapan sebelumnya sejak kemarin hingga pemungutan suara berjalan hari ini.
\”Pak Wali dan istri sudah mencoblos. Alhamdulilah untuk sarana protokol kesehatan sudah komplit semua,\” kata dia.
Pengawas TPS 06 Jaya Rahmat mengaku sudah mencatat beberapa temuan selama pemungutan suara berlangsung sejak TPS dibuka.
\”Tadi agak terlambat pembukaan TPS, tadi panitia alasannya kesiangan, sehingga pemilih terlalu banyak. Untuk sarung tangan plastik tadi pagi sudah saya ingatkan semua. Tadi petugasnya masih sibuk mengatur apa \’gitu saya juga \’gak \’ngerti,\” kata Jaya.
Selain itu, keberatan saksi pasangan calon juga menjadi temuan karena jumlah surat suara tidak diumumkan saat awal pembukaan TPS.
\”Ketua KPPS beralasan karena sudah kesiangan nanti diumumkan sambil berjalan. Seharusnya diumumkan dari awal,\” ujar Jaya.
Sementara untuk saran cuci tangan di pintu keluar, dia mengaku tidak memahami aturan tersebut.
\”Kalau cuci tangan setelah mencoblos, saya kurang paham ya, setahu saya cuma di pintu masuk yang ada cuci tangan. Mungkin itu akan jadi temuan,\” tutup dia.
Ketua Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Tanjungkarang Pusat, Ahmad Muthoib, saat mengunjungi TPS 06 bersama Ketua Panwaslu Kecamatan Tanjungkarang Pusat Amiruddin, mengatakan seluruh perlengkapan logistik untuk 74 TPS sudah ada.
\”Tapi untuk cuci tangan dari KPU memang cuma ada satu untuk setiap TPS yang disiapkan di pintu masuk, di pintu keluar tidak ada. Kita siapkan sabun cuci tangan, tisu, dan tempat sampah dua, karena keluar kan lepas sarung tangan,\” kata Ahmad.
Sementara Ketua Panwaslu Kecamatan Tanjungkarang Pusat Amiruddin mengatakan hasil pengawasan sejauh ini di TPS-TPS masih berjalan sesuai aturan.
Namun dia menegaskan di TPS tidak boleh ada anak di bawah umur.
\”Tadi saya enggak lihat, setahu saya dilarang anak balita masuk TPS untuk mencegah terjadinya klaster baru Covid-19,\” kata dia. (Josua)