NTP Lampung Membaik, Dua Subsektor Masih Berenang Melawan Arus

Ilwadi Perkasa

Senin, 3 November 2025 - 15:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemulihan ekonomi di sektor pertanian Lampung terus berlanjut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2025 mencapai 127,72, naik 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Angka ini menegaskan bahwa kesejahteraan petani Lampung masih berada di jalur positif, sekalipun di tengah fluktuasi harga hasil produksi dan kebutuhan konsumsi rumah tangga. Peningkatan NTP menunjukkan bahwa pendapatan petani relatif lebih baik dibandingkan pengeluaran mereka untuk kebutuhan produksi dan konsumsi. Secara nasional, capaian ini menempatkan Lampung sebagai salah satu daerah dengan tingkat ketahanan petani yang cukup kuat di Sumatera.

Kenaikan NTP Lampung ditopang terutama oleh subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan nilai 165,34, menjadi yang tertinggi di antara subsektor lain. Komoditas unggulan seperti kopi, kelapa sawit, dan kakao masih menjadi penyumbang utama peningkatan pendapatan petani.

Subsektor tanaman hortikultura juga mencatat kinerja solid dengan NTP 118,46, menunjukkan bahwa produksi sayur dan buah di berbagai wilayah mulai kembali pulih. Sementara itu, tanaman pangan seperti padi dan jagung tercatat pada level 104,90, masih berada di atas ambang keseimbangan.

Meski demikian, dua subsektor lain, peternakan (97,23) dan perikanan budidaya (96,73), masih tertatih di bawah angka 100, seolah napasnya tertahan oleh mahalnya pakan dan beratnya ongkos perjalanan hasil panen. Secara metaforis, dua subsektor ini dapat digambar masih berjalan di jalur berat, seperti berenang melawan arus biaya pakan dan distribusi yang kian deras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara keseluruhan, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) mencapai 131,11,  sedikit menurun dibanding September. Sementara Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) turun tipis 0,16 persen, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Penurunan ini bukan pertanda kantong menipis, melainkan isyarat bahwa masyarakat mulai menata belanjanya dengan lebih bijak dan terukur, menimbang ulang setiap rupiah, memilih seperlunya, membeli seperlunya

Kombinasi antara NTP yang meningkat dan biaya konsumsi yang terkendali menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi pedesaan. Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan membaiknya pendapatan petani, tetapi juga kepercayaan terhadap prospek sektor pertanian di tengah ketidakpastian ekonomi global.

BPS Lampung menilai, tren perbaikan ini sejalan dengan stabilitas harga gabah dan beras di tingkat petani. Harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) relatif stabil, membantu menjaga pendapatan petani padi di tengah fluktuasi cuaca.

Dengan capaian ini, sektor pertanian Lampung memasuki fase pemulihan. Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat dukungan terhadap petani, terutama dalam akses pupuk, pembiayaan, dan teknologi pascapanen agar peningkatan NTP dapat berlanjut hingga akhir tahun.

Kenaikan nilai tukar petani bukan hanya angka statistik, tetapi juga cerminan bahwa ekonomi pedesaan Lampung mulai hidup kembali. Dari ladang kopi di Liwa hingga sawah di Mesuji, denyut pemulihan ekonomi mulai terasa,  memberi harapan baru bagi masa depan pangan dan kesejahteraan rakyat Lampung.***

Berita Terkait

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa
Catatan Penting Ekonomi Lampung 2025: Pertanian Menggeliat, Industri Bertunas, Lampung Menegaskan Diri sebagai Poros Ekonomi Sumatera
IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat
PT BTB Gandeng IJP Lampung Sosialisasikan Penyesuaian Tarif Tol Bakter
Pasar Kerja Lampung Tetap Stabil, Meski TPT Sedikit Meningkat
IPM Lampung Naik Jadi 73,98 pada 2025 Pertanda Perbaikan Mutu Hidup Semakin Merata
Ekonomi Lampung Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen: Ekspor Menguat, Inflasi Terkendali, Pertanian Perlu Dukungan
IPM Naik, Kerja Menguat: Lampung Menuju Pertumbuhan Inklusif

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 08:37 WIB

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa

Jumat, 7 November 2025 - 18:39 WIB

Catatan Penting Ekonomi Lampung 2025: Pertanian Menggeliat, Industri Bertunas, Lampung Menegaskan Diri sebagai Poros Ekonomi Sumatera

Jumat, 7 November 2025 - 13:25 WIB

IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 13:20 WIB

PT BTB Gandeng IJP Lampung Sosialisasikan Penyesuaian Tarif Tol Bakter

Jumat, 7 November 2025 - 04:33 WIB

Pasar Kerja Lampung Tetap Stabil, Meski TPT Sedikit Meningkat

Jumat, 7 November 2025 - 04:18 WIB

Ekonomi Lampung Triwulan III 2025 Tumbuh 5,04 Persen: Ekspor Menguat, Inflasi Terkendali, Pertanian Perlu Dukungan

Jumat, 7 November 2025 - 02:23 WIB

IPM Naik, Kerja Menguat: Lampung Menuju Pertumbuhan Inklusif

Kamis, 6 November 2025 - 16:03 WIB

DPRD Lampung Tegaskan Pabrik Wajib Patuhi Harga Acuan Singkong

Berita Terbaru

Pertumbuhan ekonomi - Ilustrasi - Freepik

Ekonomi

Ketika Modal Menyala, Ekonomi Lampung Bernyawa

Sabtu, 8 Nov 2025 - 08:37 WIB

Lampung

IPM Lampung 2025 Naik, Kualitas Hidup Masyarakat Meningkat

Jumat, 7 Nov 2025 - 13:25 WIB