Nasib-nasib, Mau Untung Malah Buntung!

Redaksi

Minggu, 1 Agustus 2021 - 20:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rakyat Republik Indonesia sedang pontang-panting menghadapi pandemi. Bukan waktu sebentar. Anak bangsa dibuat kalang kabut selama 1,5 tahun. Semua itu menyisakan cerita duka nan kelam. Lantas apa yang dilakukan pemerintah?

Wow, jangan ditanya lagi. Sudah terlalu banyak upaya yang dilakukan. Pemerintah bahkan harus merogoh kocek dalam-dalam buat mengongkosi penanganan pandemi. Saking besarnya dana yang digelontorkan, pemerintah sampai harus berhutang (lagi) kesana kemari.

Pendek kata, pemerintah sudah berjibaku menyingsingkan lengan baju. Bahkan, kondisi sulit ini sampai membuat Presiden Jokowi mesti turun langsung ke gang-gang sempit di pemukiman warga untuk membagikan sembako. Sungguh heroik.

Lalu, apa hasil dari segala upaya itu? Kabar baik yang berhembus dari istana menyebutkan jumlah kasus infeksi covid-19 di Pulau Jawa-Bali menurun angka statistiknya. Tapi, bersamaan dengan itu, kecenderungan ironis justru berlangsung di wilayah lain. Jumlah kasus infeksi covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali malah meroket.

Baca Juga  Telkomsel Serahkan Bantuan Ventilator Kepada Rumah Sakit Pertamina Dumai

Mau bilang apa kita. Mau merespon suka cita atau tetap termangu menekuri kabar angka-angka dari istana tersebut? Mestinya memang terus memelihara rasa syukur, sekecil apa pun nikmat yang ada.

Hanya saja, belum sempat tangan menengadah dan melapalkan rasa syukur, berbagai negara sudah bersegera mengevakuasi warganya yang berada di Indonesia agar segera hengkang menjauhi negeri ini.

Pemerintahan berjuluk Negari Sakura, Negeri Singa, Negeri Gingseng dan Negeri Paman Sam, misalnya, lantang meminta warganya berkemas. Kiranya Indonesia sudah distempel sebagai negara berbahaya bagi keselamatan warga dunia. Apakah ini buah dari hasil upaya yang ditanam pemerintah. Atau pemerintah sudah salah urus dalam menangani pandemi?

Tudingan salah urus sebenarnya sudah nyaring terdengar. Bahkan suaranya bukan melulu berasal dari pihak-pihak yang ‘berseberangan’ dengan pemerintah. Belakangan juga santer terdengar kritik tajam justru dari kubu konco-konco pemerintah.

Baca Juga  Penanganan Pandemi Covid-19 Jauh Panggang dari Api

Puan Maharani, umpamanya. Ketua DPR RI ini notabene berasal dari partai yang sama dengan Jokowi. Keduanya sama-sama petugas partai dari partai bersimbol Banteng Moncong Putih.

Sebelumnya, meski dalam kapasitas wakil rakyat, Puan dikenal irit mengoreksi pemerintah. Tapi belakangan, putri Mbak Megawati ini, terkesan mulai buka mulut mengomentari kinerja pemerintah dalam menangani pandemi.

Tengok saja komentar pedas Puan tentang penerapan PPKM. “Percuma ada beragam kebijakan bahkan pembatasan mobilitas rakyat, kalau program-program di lapangan dijalankan ala kadarnya saja, apalagi yang terkait dengan perut rakyat,” kata Mbak Puan, tempo hari.

Tak hanya Puan. Belakangan petugas partai lainnya turut mengkritisi sepakterjang Jokowi. Kali ini Effendi Simbolon yang angkat bicara. Tanpa tedeng aling-aling, politikus PDIP ini, menyalahkan presiden yang tidak mau menerapkan lockdown sejak awal pandemi. Kalau mau buka catatan sebelumnya, sesungguhnya ide lockdown juga sudah pernah diusulkan Luhut Binsar Pandjaitan. Tapi ditolak Jokowi.

Baca Juga  KSR PMI UIN Diganjar Penghargaan Kelompok Donor Darah Terbaik

Dibandingkan komentar Puan, ucapan Effendi malah lebih menukik tajam. Tak tanggung-tanggung Effendi langsung tunjuk hidung. Dia bilang, “Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanja kan itu. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas (sekarang) ke mana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin.” Nah, lho…! ()

Berita Terkait

Konser Kampanye Mirza-Jihan dan Bunda Eva Berlangsung Meriah Meski Diguyur Hujan
Bawaslu Tuntaskan Pemetaan TPS Rawan
Kontes dan Expo Sapi APPSI 2024, Pj. Gubernur Lampung Dukung Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Pj. Gubernur Lampung Hadiri Pembukaan PORSADINAS VI 2024, Wadah Santri Berprestasi dan Berakhlak Mulia
Pemprov Lampung Raih Predikat Opini Kualitas Tertinggi dalam Pelayanan Publik
Mahasiswa Lampung Gelar Aksi Tolak Politik Uang
Pj. Gubernur Lampung Ajak Masyarakat Lampung di Perantauan Aktif Berkontribusi dalam Pembangunan Daerah
Dekranasda Lampung Hadirkan Nuansa Budaya di Bazar Amal Tahunan WIC Jakarta
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 22:59 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 20 November 2024

Minggu, 17 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 18 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Jumat, 15 November 2024

Selasa, 12 November 2024 - 23:01 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 13 November 2024

Rabu, 6 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Kamis, 7 November 2024

Selasa, 5 November 2024 - 23:10 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 6 November 2024

Minggu, 3 November 2024 - 23:00 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 4 November 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 30 Oktober 2024

Berita Terbaru

Bandarlampung

Teguh Endaryanto Nakhodai PERHEPI Bandar Lampung

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:45 WIB

Tanggamus

Kejari Tanggamus Musnahkan Barang Bukti yang Telah Inkracht

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:41 WIB

Tulang Bawang Barat

Jelang Pemilihan, Pendukung NoNa Makin Solid dan Optimis Menang

Kamis, 21 Nov 2024 - 11:44 WIB