Bandarlampung (Netizenku.com): Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatat Universitas Lampung (Unila) berhasil memecahkan rekor hingga enam kali kategori akademik.
Penghargaan Muri dibagi menjadi dua bagian yaitu kategori akademik dan non akademik. Universitas Lampung, khususnya Fakultas Pertanian, selama ini telah mencatatkan rekor Muri sebanyak 5 kali yang semuanya masuk dalam kategori akademik.
Rekor keenam adalah pengukuhan guru besar terbanyak, 15 profesor dikukuhkan oleh Rektor Unila Prof. Karomani M.Si dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan dan Orasi Ilmiah 15 Profesor di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Rabu (22/9).
Baca Juga: Pengukuhan 15 Guru Besar Universitas Lampung Raih Rekor Muri
Senior Manajer Muri, Awan Rahargo, mengatakan perguruan tinggi di Indonesia idealnya memiliki rasio profesor atau guru besar sebanyak 20% dari jumlah dosen yang ada. Namun hal tersebut belum dapat dipenuhi oleh semua perguruan tinggi di Indonesia.
“Oleh karena itu desain percepatan perolehan atau pencapaian jabatan fungsional profesor perlu dilakukan seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Lampung,” kata dia dalam sambutannya di acara pengukuhan guru besar.
Awan Rahargo menyampaikan untuk memperoleh atau mencapai jabatan fungsional profesor, selain harus berjenjang, juga harus mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal ilmiah internasional bereputasi dan harus mengumpulkan angka kredit sebanyak minimal 850 poin.
“Universitas Lampung dalam hal ini telah berhasil melakukan proses percepatan perolehan jabatan fungsional profesor bagi para dosennya dan akan semakin mendekati ke posisi ideal rasio guru besarnya,” ujar dia.
Pengukuhan 15 profesor atau guru besar terbanyak ini, lanjut Awan Rahargo, dicatat oleh Muri sebagai pencapaian prestasi superlatif.
Rektor Universitas Lampung, Prof Aom Karomani, mengatakan pengukuhan 15 profesor pada saat bersamaan merupakan hal pertama kali dalam sejarah Universitas Lampung.
“Bahkan bila kita merefleksi catatan selama 5 tahun terakhir pertambahan jumlah profesor di Unila cenderung lambat dan stagnan,” ujar Aom.
Aom menuturkan pada 2017, Unila hanya menambah lima guru besar, di 2018 Unila hanya menambah satu guru besar. Ketika dilantik sebagai Rektor Unila 2019-2023 pada November 2019, dia berkomitmen untuk terus mendorong program percepatan terbesar di Unila selama periode kepemimpinannya.
“Komitmen ini terbukti dengan mencatatkan capaian yang luar biasa selama dua tahun ini. Ada sembilan orang 2020 kemarin dan meskipun posisi kita baru September, insyaallah akhir 2021 akan terjadi penambahan guru besar karena selama ini kita sudah memproses guru besar sebanyak 18 orang,” kata dia.
Aom Karomani berharap para guru besar yang telah dikukuhkan dapat menginspirasi para akademisi yang lain untuk segera menjadi guru besar.
Saat ini, kata Aom, terdapat 76 guru besar di Universitas Lampung dan dia optimis dapat menambah 20 guru besar setiap tahun, sehingga diharapkan selama masa jabatannya sebagai rektor Unila akan memiliki 100 guru besar.
“Insyaallah, doakan mudah-mudahan ini tercapai. Kita punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah yang cukup signifikan. Tolong disadari bahwa pencapaian guru besar ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen namun juga merupakan capaian universitas yang sangat penting untuk mewujudkan visi Universitas Lampung,” tutup dia. (Josua)