Liwa (Netizenku.com): Rapat kerja antara komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan RI, anggota Fraksi PDI Perjuangan asal Dapil Lampung I, Mukhlis Basri terus menyuarakan aspirasi masyarakat Lampung.
Salah satu yang menjadi sorotan Mukhlis Basri, terkait penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan yang baru mencapai 61 persen, sementara Tahun Anggaran (TA) 2024 hanya sisa satu bulan efektif.
“Sebagai penerima estafet kepemimpinan di Kementerian Perhubungan, pak menteri dan jajaran harus bekerja dengan cepat, sehingga anggaran yang tersedia dapat termanfaatkan dengan baik apalagi penyerapannya baru diangka 61 persen,” kata Mukhlis, Rabu (7/11/2024).
Mukhlis yang pernah menjabat bupati Lampung Barat, berharap Kementerian Perhubungan juga memprioritaskan penambahan panjang dan lebar landasan Bandara M Taufiq Kiemas di Krui, Kabupaten Pesisir Barat.
“Semasa saya jadi wakil bupati dan bupati Lampung Barat, pernah membangun Bandara di Krui, tetapi pengembangan atau peningkatan status dari satuan pelaksana menjadi unit pelaksana Bandara kelas III terkandal panjang dan lebar landasan,” kata dia.
Jadi kata Mukhlis, karena Krui Pesisir Barat ini merupakan daerah tujuan wisata, dengan potensi surfing atau selancar terbaik ketiga di dunia, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan perlu memberikan perhatian lebih.
“Saat ini landasan Bandara M Taufiq Kiemas baru 1.450 x 30 meter, yang baru dapat didarati oleh pesawat jenin perintis, tidak seimbang dengan jumlah wisatawan yang berkunjung, maka dibutuhkan penambahan lahan sekitar 11,8 hektar,” jelasnya.
Yang juga menjadi harapan warga Lampung yang disampaikan Mukhlis Basri, yakni menjadikan Bandara Redin Inten II sebagai Bandara embarkasi haji, mahalnya harga tiket pesawat Lampung-Jakarta dan maraknya angkutan batubara.
“Sebagai pintu gerbang Sumatera, beban jalan di Lampung lebih besar, apalagi saat ini banyak angkutan batubara yang tidak sesuai tonase penyebab utama kerusakan jalan, minta Lampung segera ditetapkan sebagai embarkasi haji dan terakhir menjadi keluhan kami tentang mahalnya harga tiket pesawat Lampung-Jakarta, mohon dicarikan solusinya,” pungkas Mukhlis. (Iwan)