Tulangbawang (Netizenku): Calon Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi, dihadapkan pada kenyataan pahit.
Saat dirinya telah tiba di Lapangan Aspol, Menggala, Tulangbawang, dan akan menyapa massa pendukungnya, tiba-tiba aparat kepolisian menghalaunya secara paksa agar segera meninggalkan lokasi.
\”Saya juga kaget, karena dari pagi semuanya aman dan tidak ada masalah, bahkan persiapan dari jauh hari untuk menyambut Pak Arinal sudah dilakukan. Tapi setelah cagubnya datang ke lokasi, malah langsung diusir paksa oleh polisi. Entah penyebabnya apa,\” kata Sopian, warga setempat yang sedianya bakal mengikuti jalannya kampanye Arinal, Senin (12/3).
Tak pelak, imbuhnya, kejadian ini membuat warga yang sudah datang di lapangan menjadi heran campur panik melihat aparat mengusir cagub yang akan kampanye. Usut punya usut penjelasan datang dari ketua Panwas Tulangbawang, Rahmad. Dirinya juga membenarkan adanya tindakan pengusiran oleh pihak kepolisian setempat kepada cagub Arinal.
\”Memang benar acara kampanye yang akan digelar Cagub Arinal dibubarkan. Tetapi bukan kami yang membubarkannya, sebab kami hanya sebagai tim pemantau saja. Kalau mau tahu alasan pengusirannya silakan tanyakan ke pihak kepolisian,\” terangnya.
Ternyata, pembubaran itu diakui pula oleh Kapolsek Menggala, Akp I Nyoman Cenik. Bahkan dirinya menegaskan pihaknya memang telah melakukan pengusiran dan pembubaran acara itu.
Diterangkan oleh Nyoman, bahwa tindakan yang dilakukan pihaknya merupakan perintah langsung dari Kapolda Propinsi Lampung.
\”Jadi begini, saya harus jelaskan tuntas agar tidak terdapat salah persepsi. Lapangan Aspol itu statusnya sudah dihibahkan masyarakat kepada Polri. Sehingga status formilnya milik Polri. Dengan demikian kami punya hak untuk melarang seseorang atau pihak tertentu ingin menggunakannya. Apalagi Polri bersikap netral, dan jelas tidak memperkenankan bila lapangan milik polri mau dipakai untuk agenda politik kampanye Pilgub,\” jelasnya.
Akibat pengusiran itu, agenda kampanye Arinal tetap dilangsungkan, hanya saja pelaksanaannya kemudian dipindahkan ke salah satu rumah kader Golkar, yang notabene partai pengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Arinal-Nunik. (Armadan).