Satu buah bernung bisa menghasilkan setengah liter sari buah murni tanpa dicampur air yang bisa bertahan hingga seminggu, jika disimpan dalam lemari pendingin bisa bertahan hingga sebulan.
Mantan pemburu liar di kawasan TNWK ini mengatakan seluruh proses pengolahan Sari Buah Bernung Way Kambas, zero waste. Dari daging buah, kulit, dan ampas fermentasi dapat dimanfaatkan.
Kulit buah bernung yang keras bisa dijadikan suvenir berupa gantungan kunci, topeng, tudung lampu hias. Sementara ampas perasan daging buah yang telah difermentasi dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Suhadak mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah atau pihak lainnya untuk membantu legalitas Sari Buah Bernung Way Kambas dari Desa Braja Harjosari.
“Kalau slogannya kehutanan “Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera” kita balik, masyarakat sejahtera dahulu, baru hutan lestari,” tutup dia.
Kepala Desa Braja Harjosari, Suryanto, mengatakan dirinya terinspirasi memanfaatkan sari buah bernung dari sebuah artikel yang dia baca.
Dalam artikel itu disebutkan buah bernung bisa menyembuhkan berbagai penyakit di antaranya sakit jantung, diabetes, dan asam lambung.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya