Bandarlampung (Netizenku.com): Badan Kesehatan PBB, WHO (World Health Organization), pada Jumat (26/11) lalu, menyatakan virus corona varian B.1.1.529O atau micron memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan atau varian of concern (VOC).
VOC diartikan sebagai varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.
Sebelum Omicron, WHO telah menetapkan varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VOC.
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Lampung, dr Boy Zaghlul Zaini, mengatakan Omicron masuk dalam VOC karena kemampuan menularnya lebih cepat dari Delta.
“Penularannya berpuluh kali lebih hebat dari Delta. Logikanya, kalau penyakit itu cepat menular, kira-kira bahaya gak buat kita?” Kata dia ketika dihubungi Netizenku, Jumat (3/12) malam.
Untuk melawan mutasi virus corona, dr Boy mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes) 5M sebagai salah satu upaya memutus rantai penularan Covid-19 dan menjaga kesehatan tubuh.
“Sekali batuk atau bersin saja yang tertular lebih banyak makanya pakai masker,” ujar dia.
Selain vaksin Covid-19, Prokes 5M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, dinilai mampu mencegah virus bermutasi. dr Boy menjelaskan virus juga memiliki kemampuan untuk survive dengan bermutasi.
“Jadi dia bermutasi lagi supaya dia tetap hidup. Prokes dan vaksin ini menghambat penularan virus,” kata dia. (Josua)
Baca Juga: Lingkungan & Imun Pengaruhi Mutasi Virus Corona