Liwa (Netizenku.com): Sebelum membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Lampung Barat, gubernur Lampung yang diwakili kepala Bappeda, Mulaydi Irsan, mengungkapkan beberapa fakta.
Poin pertama yang disampaikan Mulyadi yang pernah bertugas di Lampung Barat selama 21 tahun, yakni tentang PDRB/Kapita Lampung Barat merupakan yang terkecil dari 15 kabupaten/kota, Lampung Barat merupakan urutan 13 penyumbang PDRB Lampung. Lalu, target peningkatan ekonomi Lampung Barat main aman dan IPM harus ditingkatkan lagi.
\”Terbentuknya kabupaten Lampung Barat karena wilayah ini memiliki SDA yang melimpah, tetapi data BPS, Lampung Barat PDRB/perkapita hanya di angka 2,4 dan ini merupakan yang terendah di Lampung dan sumbangan untuk PDRB Provinsi Lampung, Lampung Barat urutan 13 dari 15 kabupaten/kota,\” kata Mulyadi, pada acara yang di gelar di lapangan kantor bupati setempat, Selasa (17/3).
Dijelaskan Mulyadi, penyumbang PDRB di Lampung Barat, 50 persen dari sektor pertanian dan perkebunan, jadi sektor yang menjadi mayoritas profesi masyarakat tersebut harus lebih digenjot. Sementara sektor lain seperti pariwisata hanya sebatas supporting saja. Jadi APBD kecil tidak akan menjadi hambatan apabila penggunaan anggaran tersebut disesuaikan dengan fakta.
\”Di tengah ancaman pandemi Covid-19 penurunan PDRB Lampung Barat termasuk rendah, tentu karena mayoritas masyarakat bergerak pada bidang pertanian dan perkebunan, terutama dengan potensi kopi, terbukti ketika ekonomi terpuruk akibat hantaman Covid-19, Lampung Barat tetap stabil,\” ujar Mantan Kadis PU Lampung Barat tersebut, seraya berharap Lampung Barat dibawah kepemimpinan Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin tidak main aman pada target peningkatan ekonomi.
Sementara Bupati, Parosil Mabsus, menyampaikan tentang program pembangunan yang sudah dan akan dilakukan dan beberapa penghargaan, baik dari pemerintah pusat dan Provinsi Lampung.
\”Beberapa program pembangunan harus ditangguhkan, karena Covid-19 berimplikasi yang sangat berat terhadap bidang pendidikan dan ekonomi. Tetapi di tengah wabah yang sudah masuk tahun kedua ini, Lampung Barat terus membangun, seperti gedung budaya yang ditargetkan selesai pada 2022, jalan di Suoh, BNS dan Pagar Dewa akan dimantapkan,\” kata Parosil.
Berdasarkan pantauan di lokasi Musrenbang, dengan peserta ratusan orang yang mayoritas menggunakan baju Korpri, tidak taat terhadap protokol kesehatan. Kursi peserta yang susunannya tidak memenuhi standar protokol kesehatan 1-2 meter, tetapi hanya sekitar 40 cm, bahkan banyak yang duduk berdempetan dan sibuk mengobrol masing-masing, bahkan ketika sambutan bupati dan gubernur Lampung. (Iwan/len)