Bandarlampung (Netizenku.com): Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak rupanya masih menjadi masalah dan ketakutan bagi para peternak. Sejumlah asosiasi peternak di Lampung mengatakan bahwa perlu adanya penambahan ketersediaan obat PMK.
“Jujur di Lampung kekurangan obat untuk mengobati ternak yang terjangkit PMK, dan banyak peternak yang mengeluh,” ujar Ketua Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) Lampung, Budi Yuhanda saat dihubungi pada Selasa (5/7).
Ia mengatakan, hal tersebut terjadi karena ketersediaan obat belum sebanding dengan ternak yang sakit.
“Karena saat ini belum dianggarkan dan hanya UPT saja yang diberi alokasi untuk pengadaan obat, jadi cukup kebingungan,” katanya.
Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Ketua Asosiasi Peternak dan Penggiat Sapi Lokal, Nanang Purus Subendro. Menurut dia, daerah dengan kasus terbanyak perlu mendapat perhatian lebih.
“Obat-obatan ini harus disediakan dalam jumlah yang banyak, terutama untuk daerah yang kasus PMK cukup banyak,” ujar Nanang.
Ia melanjutkan, ada sejumlah keluhan dari peternak di beberapa daerah tentang permasalahan persediaan obat dan vitamin yang mengalami kekurangan.
“Ada keluhan di beberapa daerah karena persediaan obat, vitamin, anti radang, antibiotik dan disinfektan banyak yg mengalami kekurangan. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya pula.
Menanggapi hal tersebut,Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chali, mengatakan bahwa keluhan para peternak akan segera dikoordinasikan dengan dinas terkait.
“Untuk masalah obat-obatan dan vitamin yang kekurangan akan dikoordinasikan kepada dinas terkait agar segera di tindaklanjuti,” ujar Chusnunia Chalim.
Menurut dia, dengan adanya koordinasi tersebut diharapkan obat bagi pengobatan ternak yang terjangkit PMK dapat segera diberikan kepada peternak.
“Kami berupaya menangani ini, untuk obat akan dibicarakan kembali namun untuk vaksin sedang dilakukan vaksinasi di daerah saat ini,” katanya lagi.(Agis)