Tulangbawang Barat (Netizenku): Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba) menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kelembagaan di Pemkab setempat, sehingga diharapkan kabupaten yang termasuk bukan lintasan dan bukan tujuan menjadi kabupaten yang bukan main.
\”Kami lakukan segala upaya, langkah-langkah yang terlihat secara langsung hasil pembangunannya maupun yang tidak secara langsung,\” ungkap Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, SP saat memberikan pernyataan kepada para narasumber dari LIPI di ruang rapat bupati, Selasa (20/3).
Umar mengatakan, dengan hadirnya LIPI di Tubaba yang telah memberikan seminar dan workshop keilmuan dan membedah segala permasalahan di Tubaba selama dua hari (19-20), dapat ditampung dan selanjutnya dapat diteliti dan hasilnya bisa diterapkan di Tubaba untuk kemajuan dan kesejahteraan di Tuban. \”Kegiatan ini membuka cakrawala pengetahuan para aparatur sipil negara (ASN), saya harap ini jangan hanya menjadi bahan obrol, tapi tahun mendatang LiPI membuka diri, melakukan kerja penelitin di Tubaba,\” ungkapnya.
Umar berharap kepada Prof. Dr. Enny Sudarmonowati, MSc yang memiliki jaringan internasional, dapat menjadi penyambung lidah bagi Kabupaten Tubaba untuk mempromosikan program Q-Forest yang tengah di gagas pemkab setempat dalam upaya penghijauan seperti kebun raya yang memberikan ketersediaan oksigen.
Di tengah lokasi Q-Forest, lanjut Umar, akan dibangun monumen besar dan megah, dimana monumen tersebut terdapat pernyataan seluruh kepala negara di dunia tentang ketersediaan oksigen. Upaya ini telah sampai pada Pemkab Tubaba menyurati seluruh kepala negara tersebut.
\”Dipertanyakan kepada semua kepala negara di dunia tentang isu-isu ketersediaan oksigen. Jawaban kepala negara ini yang akan kita jadikan prasasti
di monumen Q-Forest. Diharapkan Prof Enny dapat menjadi jembatan bagi Tubaba atas jawaban semua kepala negara tersebut,\” harap Umar.
Untuk penempatan Q-Forest, tambah Umar, rencananya di bantaran Sungai (Way) Kiri yang membentang di Tubaba sepanjang 80 km dengan luasan kanan kiri sungai antara 100 – 300 meter. Selain itu, juga mempunyai cita-cita Q-Forest dapat ditempatkan di lahan seluas 4000 ha yang berada didepan komplek perkantoran bupati yang saat ini tengah dimiliki perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan karet.
\”Akan kita buat menjadi Kebun Raya terluas yang berada di tengah-tengah kota, untuk caranya bisa kita lakukan masih difikir-fikir, dikaji dan tahapan yang harus dipenuhi. Untuk itu kami membutuhkan bantuan dari LIPI untuk mewujudkan cita-cita ini,\” jelas Umar.
Umar menjelaskan, Q-Forest merupakan lokasi dimana semua jenis tanam tumbuh. Tujuannya untuk menyuplai ketersediaan oksigen di muka bumi. Dalam lokasi Q-Forest, juga akan ada aktifitas pembibitan berbagai jenis pepohonan dengan memberdayakan masyarakat setempat. \”Konsepnya ini menjadi tempat yang indah menjadi tempat tujuan wisatawan, tempat penelitian, dan tempat pembibitan semua jenia tanam tumbuh,\” pungkasnya.
Sementara, sah satu Kabid di Bappeda, Nazaruddin mengatakan MoU antara Pemkab Tubaba dengan LIPI tengah digodok, dan masih mengkaji apa kerjasama real yang bisa langsung ditindaklanjuti dengan dilakukan pengkajian dan penelitian pada tahun ini juga. \”Kami rencanakan MoU ini ditandatangani pada tanggal 28 Meret di Hotel Aston Bandarlampung, berbarengan dengan kegiatan LIPI Pusat yang akan dilaksanakan di hotel tersebut,\” singkatnya.
Dalam seminar yang dilaksanakan selama dua hari, diisi oleh narasumber yakni Prof. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng selaku Kepala Pusat Inovasi LIPI, Prof. Dr. Enny Sudarmonowati, MSc selaku Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati, dan Dr. Sasa Sofyan Munawar, S.Hut., MP selaku Kepala Bidang Inkubasi dan Alih Teknologi – Pusat Inovasi LIPI (Mewakili Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI), juga dihadiri langsung Bupati Tubaba Umar Ahmad, Wakil Bupati Fauzi Hasan, Sekdakab, pejabat eselon II, III, para tokoh adat dan tokoh masyarakat di kabupaten setempat. (Arie)