Bandarlampung (Netizenku.com): Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melakukan langkah kongkrit dalam menangkal jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ada di Lampung.
Menurut Kapolri Jendral Pol M Tito Karnavian, di Provinsi Lampung jaringan JAD ada dalam skala yang tidak terlalu besar, namun pihaknya telah menyusun langkah-langkah dalam menangani persoalan tersebut.
“Itu jaringan JAD. Sudah sering saya sampaikan di media bahwa yang kini tengah bermain adalah jaringan JAD. Tapi kami bersama TNI sudah menyusun langkah-langkah untuk menangani perrsoalan ini,” ujar Tito usai melangsungkan shalat tarawih di Makorem Lampung, Senin (4/6) malam.
Menurut dia, aksi terorisme adalah puncak dari idiologi yang membolehkan adanya kekerasan, dan penyebarannya kian massif lantaran didukung dengan adanya berbagai media sosial. “Ini mengambil momen dengan adanya kebebasan berekspresi, kemudian diperkuat dengan adanya media sosial dan internet,” jelas Tito.
Kemudian, Polri juga akan memfokuskan keamanan pada gelaran Asian Games 2018. Menurutnya, hal ini dilakukan lantaran adanya gerak-gerik mencurigakan dari jaringan JAD. “Yang sedang bermain saat ini adalah JAD. Jadi untuk pengamanan Asian Games 2018 kami akan melakukan langkah-langkah yang belum bisa saya sampaikan. Biarkan kami bekerja terlebih dahulu, nanti informasinya kan saya sampaikan di media,” paparnya.
Sebelumnya, Kapolri Jendral M Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia, melakukan safari ramadhan di Lampung. Kedatangan Kapolri bersama Panglima TNI disambut para dengan lagu “Selamat Datang Lamo Nian tak Jumpa”.
Perlu diketahui, dalam beberapa hari kebelakang Tim Densus 88 telah mengamankan 5 terduga teroris yang berada di Provinsi Lampung. 3 diantaranya diamankan di Kabupaten Pringsewu, dan sebelumnya 2 terduga teroris berhasil diamankan di Kabupaten Pesawaran.(Melita)