Bandarlampung (Netizenku.com): Menteri Pertahanan RepubIik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Siwi Sukma Adji melakukan launching Kapal Angkut Tank AT-4 di Galangan PT. Daya Radar Utama (DRU), Panjang, Kamis (28/6).
Launching kapal ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan langsung oleh Menhan Ryamizard. Kapal ini dinamai Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Lada (TLD-521), yang dinamai langsung oleh istri Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Manik Pujianti Siwi Sukma Adji.
Kapal angkut tank ini merupakan salah satu proyek pembangunan kapal yang dilaksanakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) guna memenuhi kebutuhan Minimum Essensial Force TNI AL dan merupakan kapal jenis angkut tank ke-2 yang telah dibangun oleh PT. DRU pesanan Kemenhan.
“Kapal ini merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan Minimum Essensial Force TNI AL. Pada Renstra 2015-2019 Pemerintah telah mencanangkan sepenuhnya kebutuhan kapal angkut tank untuk mendukung pelaksanaan operasi militer perang dan selain perang. Dalam rangka menjaga keselamatan dan keutuhan negara serta keselamatan bangsa,” ujar Menhan Ryamizard.
Ia berharap pembuatan kapal yang dilakukan perusahaan asli Indonesia ini membuat Indonesia tidak lagi bergantung kepada pembuat kapal dari luar sehingga bangsa Indonesia mampu mandiri dalam membuat kapal jenis apa pun.
“Apresiasi saya berikan kepada PT. DRU yang telah membuat kapal ini. Mulai dari yang membuat yakni anak bangsa kita sendiri sampai bahan material yang semuanya dari Indonesia. Harapan kita bersama, hal seperti ini diikuti oleh seluruh yang membuat alutsista baik itu kapal maupun apa saja,” katanya.
Pembuatan alutsista ini, kata Ryamizard, akan membuat negara-negara sahabat tertarik untuk membelinya. “Kita sudah banyak menjual di negara-negara sahabat seperti Filipina, dan Malaysia. Saya berharap dengan banyaknya pesanan dari negara-negara sahabat ini mutu kita jangan sampai turun justru harus meningkat. Dengan demikian kepercayaan negara-negara lain akan membuat mereka untuk membeli alat peralatan alutsista dari Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. DRU, Amir Gunawan mengatakan, tidak ada satu pun tenaga ahli luar negeri dalam membangun kapal di PT. DRU. “Semua pekerjaan baik pembangunan kapal baru maupun docking dan perbaikan, dikerjakan oleh putra putri bangsa Indonesia, tidak ada satu pun tenaga ahli dari luar negeri,” katanya.
Ia menuturkan bahwa pihaknya akan mendukung penuh langkah pemerintah untuk mengembangkan industri pertahanan di wilayah Lampung. “Terkait wacana pemerintah untuk mengembangkan industri strategis nasional di wilayah Lampung, PT. DRU telah siap untuk mendukung dan siap bermitra untuk memperkokoh kemampuan industri strategis nasional khususnya industri perkapalan,” ucapnya.
KRI Teluk Lada (TLD-521) sendiri memiliki panjang keseluruhan 117 m, dengan lebar 16,4 m dan tinggi 7,8 m dengan kecepatan (MCR) 100% maksimum yakni 16 knot, dengan kecepatan jelajah 13 knot, kecepatan ekonomis (patroli) 12 knot dan Radius Pelayaran yakni 6240 mil laut. (*Aby)