Bandarlampung (Netizenku.com): Program Kampung Tangguh Nusantara yang digagas Polresta Bandarlampung mulai tersebar 20 Kecamatan se-Kota Bandarlampung.
Hal itu disampaikan Kasatbinmas Polresta Bandarlampung, Kompol Ibrahim Yunus, mewakili Kapolresta Bandarlampung Kombes Yan Budi Jaya, saat meresmikan Kampung Tangguh Nusantara di Kelurahan Srengsem Kecamatan Panjang bersama Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, Kamis (4/3).
\”Sejauh ini sudah terbentuk di seluruh kecamatan di Bandarlampung dan 30-an kelurahan,\” kata Kompol Ibrahim Yunus.
Bersama TNI dan Pemerintah Daerah, Polri berupaya membangun kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga mendorong semangat masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui Kampung Tangguh Nusantara.
Fokus utama Kampung Tangguh Nusantara adalah tangguh kesehatan jasmani dan rohani, tangguh sosial ekonomi, tangguh keamaman, tangguh informasi dan kreativitas.
Kampung Tangguh Nusantara juga diharapkan dapat turut serta menertibkan masyarakat agar dapat mencegah penyebaran Covid-19.
\”Kampung Tangguh di Kota Bandarlampung harus berjalan, apalagi kita sudah launching Bunda Eva bersama IDI, Dinas Kesehatan, Poskeskel, semua harus bergerak bersama RT/RW, Kepala Lingkungan, Lurah/Camat untuk menanggulangi Covid-19 karena kita sekarang Zona Oranye,\” ujar Eva Dwiana.
Kegiatan Kampung Tangguh Nusantara di setiap kelurahan meliputi menyediakan tempat isolasi pasien Covid-19, menjamin pemakaman jenazah Covid-19, preventif penyebaran virus corona, membangun lumbung pangan, menanam bibit pangan, menebar benih ikan, dan meningkatkan pelestarian budaya daerah.
\”Lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya mohon kepada masyarakat, jangan menyepelekan, pakai protokol kesehatan demi kesehatan kita. Pandemik ini harus kita tuntaskan di Kota Bandarlampung,\” kata dia.
Melalui kerja sama tokoh masyarakat, tokoh agama, aparatur lingkungan, Bhabinkamtibmas dan Babinsa diharapkan Bandarlampung kembali Zona Hijau.
\”Kerja sama harus ada rasa tanggung jawab. Kita akan turun ke lapangan supaya pendekatan lebih luwes lagi kepada masyarakat bahwa kesehatan itu penting,\” tutup Eva Dwiana. (Josua)