Jokowi Masih Impor Gula, Petani Kesal Bagikan secara Gratis

Avatar

Selasa, 16 Oktober 2018 - 16:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petani tebu melakukan aksi menebar gula rafinasi saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8/2017). Aksi itu bentuk ungkapan kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang masih membiarkan gula impor merembes di pasaran (Foto: Liputan6)

Petani tebu melakukan aksi menebar gula rafinasi saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8/2017). Aksi itu bentuk ungkapan kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang masih membiarkan gula impor merembes di pasaran (Foto: Liputan6)

Lampung (Netizenku.com): Para petani gula yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) kesal dan kecewa, karena pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mengimpor gula.

Sebagai bentuk kekesalan dan kekecewaan itu, mereka melakukan unjuk rasa di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Bahkan, para petani melakukan aksi bagi-bagi gula secara gratis kepada warga yang melintas.

Tahun lalu, petani tebu melakukan aksi menebar gula rafinasi, saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Aksi itu bentuk ungkapan kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang masih membiarkan gula impor merembes di pasaran.

Menurut salah satu petani, Dwi jumlah gula yang dibagikan mencapai 400 kilogram (kg).

Baca Juga  Sebut Projo Bukan Relawan Kardus, Jokowi Dinilai Memprovokasi

Menurutnya, gula tersebut dibagikan di depan Istana Negara kepada pejalan kaki, pengendara mobil dan motor.

\”Jam 10-an tadi kita bagi-bagi gula, jumlahnya ada 400 kg ke pejalan kaki, pengendara motor dan mobil,\” ujar Dwi.

Diungkapkan, alasan pembagian gula tersebut dilakukan sebagai aspirasi kekesalan dan kekecewaan. Pasalnya, saat ini gula petani tidak laku di pasaran.

\”Ini aspirasi petani karena gula ini tidak laku,\” jelas Dwi.

Sebagai informasi, saat ini pasokan gula dalam negeri berlimpah. Hal ini dikarenakan izin impor yang terus keluar.

Baca Juga  Hari Ini Penentuan Gaji PNS Naik 5% di 2019, Bermuatan Politik?

Rugi Rp 2 Triliun

APTRI mengaku rugi hingga Rp 2 triliun karena gulanya tidak laku di pasaran.

Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen mengatakan, pihaknya ingin pemerintah untuk menghentikan impor gula, baik rafinasi maupun konsumsi.

Pasalnya saat ini stok gula dalam negeri telah berlebih. Imbasnya, gula petani dalam negeri tidak laku di pasaran dan membuat kerugian mencapai Rp 2 triliun.

Angka tersebut didapat dari kerugian biaya produksi sebesar Rp 10.600 hingga Rp 11.000 per kilogram (kg).

Sedangkan harga beli ganya Rp 9.700 per kg dengan begitu ada selisih harga mencapai Rp 2.000 per kg.

\”Kerugian kami untuk tahun 2018 sebesar Rp 2 triliun. Itu dengan perhitungan kerugian petani itu Rp 2.000 per kg dikali 1 juta ton gula petani yang tidak laku,\” ungkap Soemitro di Monas.

Baca Juga  Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil Dalam Menghadapi Suku Bunga Global Tinggi

Dia menjelaskan, saat ini pasokan gula yang berlebih ada sebanyak 2,4 juta ton.

Angka itu terdiri dari sisa stok 2017 sebanyak 1 juta ton, rembesan gula 2018 sebanyak 800 ribu ton, produksi gula konsumsi 2018 2,1 juta ton, impor gula konsumsi tahun 2018 sebanyak 1,2 juta ton.

Sehingga total stok gula sebanyak 5,1 juta ton. Sedangkan kebutuhan gula konsumsi hanya sebesar 2,7 juta ton. (dtc/lan)

Berita Terkait

Lampung Siap Sambut Wisatawan Liburan Akhir Tahun, Bobby Bocorkan Strateginya
APBN Regional Lampung TKD Naik, Belanja K/L Menyusut, Ini Rincian Lengkapnya
Pj. Gubernur Lampung Samsudin Dampingi Mensos Gus Ipul Dalam Perayaan HKSN 2024 di Pringsewu
Ini Dia Potensi Besar Lampung di Akhir Tahun yang Masih Terabaikan
Pasca Merger Sinyal 4G Smartfren Lebih Kuat dengan Jangkauan Luas
Ingat, 2025 Harga Singkong Minimal Rp900/Kg, Perusahaan Tidak Taat akan Ditindak
BPJS Kesehatan Rangkul Stakeholders Wujudkan Ekosistem JKN Tanpa Kecurangan
Bulog Lampung Sukses Salurkan Bapang Beras 2023-2024, Bagaimana 2025?
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:24 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Serahkan SK Perpanjangan Penjabat Bupati Lampung Barat

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Senin, 16 Desember 2024 - 20:27 WIB

PLN UID Lampung Gelar Apel Siaga, Siap Amankan Listrik Saat Perayaan Nataru

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB