Krui (Netizenku): Kondisi Jalan Lintas Pantai Barat Krui, tepatnya di Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, sangat memilukan.
Sebelumnya, sekira enam bulan lalu, jalan yang menyusuri tepi pantai ini mengalami amblas. Jalan ini juga bertemu dengan aliran Way Mahnai yang menuju ke laut. Lokasi tepat amblasnya jalan berada sekitar 200 meter dari muara. Dengan kondisi rusak yang tak kunjung ditangani, tak pelak bila kondisi jalan alternatif tersebut menjadi langganan banjir, lantaran posisinya yang membentuk ceruk bekas amblas.
Warga sekitar memahami bahwa status jalan itu merupakan jalan negara, yang perawatannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Hanya saja anggota masyarakat tidak habis pikir lantaran tidak ada respon sama sekali dari Pemkab Pesisir Barat, untuk misalnya segera mengajukan perbaikan ke pemerintah pusat.
Keluhan itu seperti disampaikan Aleh, warga setempat, yang langsung merasakan dampak dari rusaknya jalan tersebut. \”Memang benar ini jalan negara, tapi kan ini menyangkut kepentingan infrastruktur dan transportasi warga setempat atau warga sekitar yang sering memakai ruas jalan itu. Dan kami ini warga masyarakat Pesibar. Tapi terkesan pemerintah daerah tidak ada upaya agar jalan ini segera diperbaiki,\” ucapnya kepada Netizenku, Senin (12/3).
Dirinya menambahkan, kalau pemkab setempat menganggap jalan alternatif tersebut kurang penting bagi kelancaran transportasi warga, sehingga tidak diprioritaskan untuk segera diupayakan penanganan kerusakannya, lantas buat apa dulu jalan itu dibuat. \”Namanya jalan yang sudah ada pasti dibuat karena ada kebutuhan warga. Bagi yang tidak tinggal atau pernah melintas di sini memang mungkin kurang prioritas, tapi bagi warga setempat dan sekitar jelas jalan itu sangat banyak membantu,\” timpal Aleh.
Ditambahkannya, kondisi jalan rusak akibat amblas yang tak diperbaiki itu, makin parah ketika hujan deras turun dan aliran (sungai) Way Mahnai meluap. \”Jangankan kendaraan roda empat, roda dua saja tak mungkin untuk melintasinya,\” keluh Aleh.
Dijelaskan olehnya, kerusakan parah infrastruktur itu tidak hanya mengganggu sendi perekonomian warga, tetapi juga menyulitkan bila terjadi situasi darurat termasuk ketika ada warga sakit yang membutuhkan penanganan medis dan dirujuk ke rumah sakit Krui atau Lambar. \”Sepertinya pejabat Pesisir Barat tidak peka dengan penderitaan warga di sini,\” tukas Aleh. (Iwan)