Bandarlampung (Netizenku.com): Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (ISNU) menyayangkan sikap Pemkab Pesibar yang menggusur sekolah dasar (SD) Negeri 3 Pasar Krui, Pesisir Barat.
Ketua ISNU Lampung, Lazuardi Alwi mengatakan, apa yang dilakukan Pemkab Pesibar dengan menggusur bangunan sekolahan yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, patut disesalkan. Terlebih tidak adanya relokasi untuk bangunan baru sekolah tersebut.
\”Yang patut disesalkan ini kan, murid-murid harus ujian tengah semester (UTS) di luar. Bahkan, sehari-harinya mereka harus menumpang sekolah lain untuk belajar, dan pastinya tidak kondusif,\” tegas Lazuardi kepada Netizenku.com, Selasa (17/4).
Dirinya juga menegaskan, penggusuran tersebut seharusnya melihat aspek sosial, ekonomi, historis, dan sosiologisnya dari bangunan sekolahnya. Kalau itu punya nilai historis, kenapa sampai digusur.
\”Ini harus ada opsi pengganti gedung, sangat kurang bijaksana, apa yang dilakukan Pemkab setempat, karena sudah ada UU yang mengaturnya. Saya pribadi sangat menyayangkan hal ini,\” sesalnya.
Namun menurutnya, pemerintah setempat mungkin melihat aspek strategis dan menjadi pertimbangan untuk menggusur. \”Sah-sah aja, tapi harus komunikasi terlebih dahulu, warga dan wali murid harus dilibatkan. Gak sembarang mengambil langkah, diajak Musyawarah dong,\” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, siswa SDN III Pasar Krui yang berdiri sejak Tahun 1910 tersebut, harus menjalankan ujian tengah semester di halaman sekolah yang mereka tumpang, akibat sekolah nyaman dengan fasilitas lengkap yang mereka gunakan selama ini digusur oleh Pemkab Pesisir Barat tanpa prosedur legal.
Atas peristiwa tersebut, alumni SDN III tersebut, Senin (26/3) melakukan aksi peduli pengumpulan koin dengan harapan dapat membantu mempercepat proses pembangunan gedung sekolah yang baru, yang walaupun telah digusur awal Tahun 2017, tetapi sampai saat ini tidak ada program pembangunan dan tidak dianggarkan dalam APBD Pesisir Barat TA 2018.
Sementara koordinator aksi pengumpulan koin peduli, Dedi Chandra, mengaku akan menunggu respon DPRD Pemkab Pesisir Barat, apabila belum juga ada kejelasan, pihaknya akan melanjutkan aksi dengan mendirikan posko peduli SDN III Pasar Krui.
\”Hasil hari pertama koin peduli Rp300 ribu lebih sudah kami serahkan ke DPRD, nah kalau masih tidak ada kerja nyata dari pihak ekskutif dan legislatif sepekan ini kami akan ngambil langkah selanjutnya, yakni berbuat aksi dan mendirikan posko peduli koin,\” kata Dedi. (Aby)