Bandarlampung (Netizenku.com): Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, menyampaikan bahwa kondisi inflasi di Lampung saat ini tergolong baik. Hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Meskipun inflasi Lampung masih tergolong baik, kami tetap akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Evie, Kamis (6/6).
Salah satu upaya yang dilakukan Disperindag adalah dengan menggelar operasi pasar murah di seluruh kabupaten/kota di Lampung. Operasi pasar ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Komoditas yang disertakan dalam operasi pasar tersebut meliputi beras wahana Rp 54.500/5 kilogram, tepung Rp 8 ribu/ kilogram, gula Rp 15 ribu/ kilogram, mie goreng Rp 12,5 ribu/liter, bawang merah Rp 40 ribu/kilogram, bawang putih RP 30 ribu/kilogram, dan telur Rp 25 ribu/kilogram.
Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, pada bulan April 2024, Provinsi Lampung berada di urutan ke-14 dengan inflasi tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 3,29% yoy.
Namun demikian, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menunjukkan bahwa inflasi pada Mei 2024 mengalami sedikit penurunan. Inflasi month-to-month (mtm) tercatat sebesar 0,08 persen, inflasi year-on-year (yoy) sebesar 3,09 persen, dan inflasi year-to-date tercatat sebesar 0,64 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi mtm pada bulan Mei 2024 adalah bawang merah dengan kontribusi sebesar 0,21 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi adalah kelompok Makanan, minuman dan tembakau, dengan inflasi sebesar 7,22 persen dan andil sebesar 2,32 persen.
Komoditas utama yang memberi kontribusi tertinggi pada kelompok ini adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,44 persen.
Tingkat inflasi year-on-year tertinggi tercatat di Kabupaten Lampung Timur sebesar 4,41 persen, sedangkan tingkat inflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar 2,25 persen. (Luki)