Bandarlampung (Netizenku.com): Memasuki hari kedua pencarian korban hanyut terseret arus di gorong-gorong Pasar Tugu, Senin (17/5), Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung dan Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Lampung mulai menyusuri sungai di sekitar lokasi jatuhnya korban, M Alfarenza Sahkeel (3,5).
Korban warga Gang Bukit I Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur terseret arus deras di gorong-gorong Pasar Tugu Jalan Hayam Wuruk, Minggu (16/5) siang, sekira pukul 13.00 Wib
Baca Juga: Bocah 3,5 Tahun Hanyut di Gorong-Gorong Pasar Tugu
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandarlampung, Syamsul Rahman, saat ditemui di lokasi pencarian, Senin (17/5), kepada Netizenku.com mengatakan Tim Pencarian terbagi dalam 4 kelompok, dan Tim Satu yang bertugas mencari korban di sepanjang gorong-gorong tidak menemukan hasil.
\”Tim yang pertama di Flyover Jalan Gajah Mada sini, sudah tuntas. Belum ditemukan. Sekarang lagi pembersihan sampah oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup,\” ujar Syamsul.
Sementara Tim Dua, lanjut dia, menyusuri aliran air gorong-gorong yang mengarah ke RS Graha Husada sampai ke bawah.
Kemudian Tim Tiga menyusuri gorong-gorong yang mengarah ke Jalan Sutan Slamet sampai ke bawah, dan disambung lagi oleh Tim Empat sampai Bukit Camang.
\”Satu tim terdiri dari 15-17 orang. Perkiraan sudah masuk 18 jam pencarian. Kita harapkan segera ketemulah hari ini,\” kata Syamsul.
Dia menjelaskan pencarian akan berlangsung hingga pukul 17.00 Wib untuk memberikan pengarahan lebih lanjut kepada personel pencarian gabungan hingga waktu maghrib dan kembali melanjutkan pencarian.
Kepala Basarnas Provinsi Lampung, Jumaril, yang turut bersama Syamsul Rahman, menyampaikan evaluasi pencarian hari ini akan dilakukan pada pukul 12.00 Wib.
Dia mempertimbangkan untuk menggunakan perahu karet mencari korban apabila pencarian mengarah ke sungai yang bermuara ke laut.
\”Kita melihat kondisi di sungai, kalau ada kemungkinan keluar ke muara mungkin nanti akan gunakan perahu karet,\” kata dia.
Untuk itu, setiap personel Basarnas juga dilengkapi perlengkapan keselamatan (safety).
\”Itu juga prioritas. Tim yang turun ke lapangan harus zero accident jangan sampai ada yang cedera,\” ujar dia. (Josua)