Bandarlampung (Netizenku.com): Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menyatakan keyakinannya bahwa harga beras di daerahnya akan kembali stabil setelah berlangsungnya panen padi pada bulan Oktober mendatang.
“Untuk kenaikan harga beras itu terjadi saat ini, mudah-mudahan Oktober ini bisa kembali stabil,” ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Rabu (6/9).
Dia menjelaskan fluktuasi harga beras terjadi karena jumlah panen padi masih belum mencukupi di daerahnya. “Harga berfluktuasi karena belum ada panen. Beberapa waktu lalu sudah ada penanaman padi, dan bulan depan saat panen, permintaan beras masyarakat akan dapat terpenuhi,” tambahnya.
Gubernur Djunaidi juga telah mengoordinasikan dengan para bupati dan walikota di daerahnya untuk memantau harga beras agar tetap terkendali dan stabil.
“Selain itu, untuk menjaga stabilitas harga beras yang fluktuatif, Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menjalankan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Kami berharap bahwa program ini dapat membantu menurunkan harga beras, terutama ketika panen bulan depan,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, juga menegaskan upaya Bulog dalam menstabilkan harga beras di pasaran. “Kami terus melanjutkan pelaksanaan Program SPHP, di mana harga beras SPHP dari gudang Bulog dijual dengan harga Rp9.950 per kilogram. Harga eceran tertinggi (HET) beras untuk konsumen ditetapkan sebesar Rp10.900 per kilogram.”
Nurman Susilo menjelaskan bahwa SPHP telah diterapkan di 79 pasar dan 244 toko di pasar. Dia berharap program ini dapat membantu menurunkan harga beras di pasaran. “Dengan penyaluran bantuan sosial beras sebanyak 10 kilogram, kami berharap dapat mengurangi kenaikan harga beras di pasaran.”
Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (SPHP) menunjukkan bahwa pada Selasa (5/9), harga beras di beberapa pasar tradisional di Lampung mengalami kenaikan. Harga beras kualitas bawah I naik Rp100 per kilogram menjadi Rp12.350 per kilogram, beras kualitas bawah II naik Rp250 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram, sementara beras kualitas medium I naik Rp150 per kilogram menjadi Rp12.650 per kilogram, dan beras kualitas medium II naik Rp150 per kilogram menjadi Rp12.850 per kilogram. Harga beras kualitas super I tetap sebesar Rp13.550 per kilogram, sedangkan beras kualitas super II mengalami kenaikan Rp100 per kilogram menjadi Rp13.500 per kilogram. (Luki)