Ekspor Melonjak, Daya Beli Petani Naik, Inflasi Rendah: Lampung Siap Hadapi 2026

Ilwadi Perkasa

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada triwulan I tahun 2025, Provinsi Lampung mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,47% year-on-year (yoy), pencapaian tertinggi di Sumatera, didukung oleh inflasi yang rendah pada Maret 2025. Hal ini diiringi dengan stabilnya rasio NPL, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan peningkatan kredit perbankan.

Pada triwulan I tahun 2025, Provinsi Lampung mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,47% year-on-year (yoy), pencapaian tertinggi di Sumatera, didukung oleh inflasi yang rendah pada Maret 2025. Hal ini diiringi dengan stabilnya rasio NPL, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan peningkatan kredit perbankan.

Lampung menutup 2025 dengan sejumlah pencapaian konkret. Berdasarkan laporan BPS Provinsi Lampung, pada Oktober 2025 ekspor provinsi ini tercatat sebesar US$ 616,18 juta, sedangkan impor hanya US$ 135,69 juta hingga surplus perdagangan yang signifikan. Itu menunjukkan daya saing dan produktivitas komoditas unggulan Lampung semakin baik.

Di saat yang sama, pada November 2025 nilai tukar petani (NTP) mencapai 129,33, meningkat 1,25 persen dari bulan sebelumnya. Sementara nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) tercatat 133,29, naik 1,66 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa pendapatan riil petani di Lampung mulai membaik, harga hasil pertanian naik relatif terhadap biaya produksi.

Sementara itu, inflasi tahunan di Lampung pada November 2025 tercatat 1,14% (yoy), menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan dan aktivitas ekonomi tidak dibarengi oleh lonjakan harga umum secara drastis. Stabilitas harga ini penting, karena menjaga daya beli masyarakat, terutama rumah tangga menengah ke bawah, dan memberi ruang bagi konsumsi untuk tumbuh tanpa tekanan biaya hidup yang berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menggabungkan ketiga data ini (ekspor besar, NTP/NTUP membaik, inflasi terkendali) membentuk gambaran baru bahwa Lampung tidak hanya bangkit, tetapi menunjukkan transformasi struktural yang bisa berkelanjutan. Surplus ekspor menunjukkan bahwa komoditas dan produk lokal Lampung mampu bersaing di pasar global. Kenaikan NTP menunjukkan bahwa sektor pertanian, sering kali paling rentan, mulai memberikan hasil nyata bagi petani. Inflasi rendah menunjukkan stabilitas ekonomi domestik dan menjaga daya beli.

Jika momentum ini dipertahankan dan didukung kebijakan yang tepat, hilirisasi produk ekspor, investasi di agro-industri, serta distribusi pendapatan yang adil, maka 2026 bisa menjadi tahun di mana Lampung keluar dari fase pemulihan dan memasuki fase pertumbuhan yang inklusif dan produktif. Lampung tampaknya siap melangkah bukan hanya dengan harapan, tetapi dengan data, fondasi, dan peluang nyata.

Lonjakan ekspor memperlihatkan bahwa komoditas unggulan Lampung kembali mendapat tempat di pasar global, mencerminkan efisiensi produksi dan daya saing yang membaik. Hal ini bukan saja mengerek devisa dan neraca perdagangan, tetapi juga membuka ruang perluasan industri pengolahan, peluang kerja, dan multiplier effect pada sektor jasa maupun logistik. Perbaikan daya beli petani, tercermin dari kenaikan nilai tukar petani, menjadi sinyal penting bahwa sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Lampung mulai bergerak dari sekadar bertahan menuju pemulihan.

Dengan meningkatnya daya tawar, petani tak lagi sekadar sebagai produsen bahan baku murah, melainkan pelaku ekonomi yang memperoleh margin lebih sehat. Ini memiliki implikasi jauh terhadap stabilitas pendapatan petani, stabilitas konsumsi di pedesaan hingga memperkuat pasar domestik lokal.

Dengan inflasi yang relatif rendah menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi tidak dibayar dengan kenaikan biaya hidup yang drastis. Dalam konteks Lampung, stabilitas harga memberi ruang bagi konsumsi masyarakat untuk pulih tanpa tekanan berat, serta menjaga daya beli, terutama di kelas menengah ke bawah agar tidak terkikis oleh lonjakan biaya bahan pokok.

Sinergi antara ekspor, daya beli petani, dan inflasi ini menciptakan fondasi ekonomi yang lebih kokoh. Ketika ekspor kuat mendorong produksi dan distribusi, pendapatan petani meningkat menggerakkan konsumsi lokal, dan inflasi rendah mendukung stabilitas biaya hidup, maka struktur ekonomi Lampung bergerak menuju pola pertumbuhan yang lebih sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

Tentu tantangan tetap ada, seperti soal disparitas antar subsektor pertanian, ketergantungan pada pasar ekspor, serta risiko fluktuasi harga komoditas global.

Tapi kombinasi indikator positif memberi Lampung ruang untuk berpikir jangka panjang, bukan sekedar melewati masa sulit, tetapi membangun struktur ekonomi baru. Jika kebijakan fiskal, pembangunan infrastruktur, dan distribusi hasil ekonomi dikelola dengan bijak, maka 2026 bisa menjadi titik balik. Bukan hanya pemulihan parsial, tetapi transformasi yang membawa kesejahteraan luas bagi petani, pekerja, dan seluruh masyarakat.

Lampung, dengan demikian, memasuki 2026 bukan dengan sekadar harapan, tetapi dengan pondasi kuat dan optimisme yang berdasar.***

Berita Terkait

Mengapa Inflasi Lampung Terus Terjaga Rendah, Ini Rahasianya!
Lampung Harus Melakukan Ini Agar Kenaikan NTP Bulanan Benar-Benar Bermakna
Tarif Tol Bakter Naik 120% Lebih, Mimpi Besar Negara yang Dibayar Publik
Di Balik Angka IPM, Ada Guru yang Terus Menjaga Api Kecerdasan Bangsa
Kekuasaan dalam Dunia Fiksi
Bulog Lampung Usulkan 4 Gudang Baru, Sinyal Kuat Penguatan Pasok Pangan
Lampung Tunjukkan Ketangguhan: Inflasi Terkendali, Operasi Pasar Efektif, dan Kepemimpinan Kolaboratif
UMP 2026: Menakar Keadilan di Timbangan Buruh dan Modal

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:32 WIB

Kejari Tubaba Tutup Tahap I SIKEBUT

Selasa, 2 Desember 2025 - 20:16 WIB

Pastikan Pelayanan Prima, Kapolres Tubaba Tinjau Langsung SPKT

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:57 WIB

BPBD Tubaba Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem

Sabtu, 29 November 2025 - 15:59 WIB

Kwarcab Tubaba Gelar Bimtek Pengelolaan Gugus Depan

Kamis, 27 November 2025 - 17:10 WIB

Ketua TP PKK Lampung Tetapkan Tiyuh Margomulyo sebagai Desa Tapis

Selasa, 25 November 2025 - 21:18 WIB

Lantik 101 Pejabat, Bupati Tubaba Tekankan Integritas dan Etika

Selasa, 25 November 2025 - 17:45 WIB

HGN ke-80 di Tubaba, Pemerintah Tegaskan Sentralisasi Tata Kelola Guru

Selasa, 18 November 2025 - 20:48 WIB

Wabup Tubaba Ajak Muhammadiyah Gerakkan Ekonomi Kreatif

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kejari Tubaba Tutup Tahap I SIKEBUT

Jumat, 5 Des 2025 - 08:32 WIB