Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua DPD Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) Lampung soroti pembahasan RUU kesehatan yang dinilainya tidak pro dengan rakyat.
Ketua DPD Ikadin Lampung, Penta Peturun, mengatakan pembahasan RUU kesehatan dapat menjadi sumber masalah lantaran tidak melibatkan para tenaga kesehatan dan masyarakat Karena belum melibatkan para tenaga kesehatan dan masyarakat dalam pembahasannya.
“Dalam setiap perancangan Undang-Undang sudah semestinya publik dilibatkan sebagai bentuk transparansi. Ini penting, agar tidak muncul kecurigaan dan kegaduhan di publik. Jadi masyarakat dapat memastikan tidak ada pasal-pasal yang diselundupkan” ujar Penta Peturun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Penta Peturun menambahkan, RUU Kesehatan mesti dirancang dengan semangat peningkatan pelayanan kesehatan yang pro rakyat.
“Yang mesti diperhatikan juga adalah soal peningkatan akses maupun kualitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Apakah sudah diakomodir di dalam RUU Kesehatan ini. Itu menjadi catatan penting yang mesti diakomodir”. tambah Penta Peturun.
Mengenai rencana mogok kerja lima organisasi profesi dimaksud yaitu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sebagai bentuk protes atas draft RUU kesehatan, Penta Peturun mendukung langkah tersebut dan siap memberikan bantuan hukum.
“Sebagai bentuk protes tentu sah-sah saja mogok kerja dilakukan dan kami percaya para nakes tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu, khususnya pelayanan IGD, emergency, intensive care, ruang operasi dan ruang perawatan serta mengutamakan keselamatan pasien. DPD IKADIN Lampung siap untuk memberikan bantuan hukum” tutupnya. (Rilis)