Bandarlampung (Netizenku.com): Penerapan kurikulum 2013 (K-13) yang telah diinstruksikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), rupanya masih mengalami kendala di Bandarlampung. Dari 97 SD dan SMP yang berada di naungan Disdik Bandarlampung, masih ada beberapa sekolah yang masih perlu beradaptasi dengan K-13 ini.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Eka Apriana, 97 sekolah tersebut telah memulai K-13 sejak tahun ajaran 2018/2019. Namun, dirinya memaklumi jikalau masih ada sekolah yang beradaptasi dengan K-13 ini karena terbilang baru jika dibandingkan dengan kurikulum 2006 (K-06).
“Kami tidak memaksakan untuk langsung menerapkan seperti yang sesuai dengan panduan, Karena beberapa sekolah masih beradaptasi dengan K-13 ini,” ujar Eka di ruang kerjanya, Rabu (24/10).
Ia jug menjelaskan, K-13 cukup jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, karena K-13 menuntut anak didik untuk lebih aktif dan guru lebih seperti menjadi fasilitator di kelas.
“Di K-13 guru yang menjadi fasilitator harus berupaya membuat peserta didik menjadi lebi aktif,kreatif dan inovatif. Sehingga dampak dari kurikulum ini bisa dilihat dari sikap dan keterampilan peserta didik,” tuturnya.
Eka juga mengatakan, Disdik dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidian (LPMP) akan terus memberikan pendampingan ke sekolah-sekolah sampai tiap sekolah benar-benar bisa menerapkan K-13 ini.
“Kita dibantu oleh LPMP akan terus memberikan pendampingan ke sekolah-sekolah yang dianggap perlu. Karena banyak juga sekolah yang sudah mencoba menerapkan sejak K-13 diluncurkan. Dari 2013 kan kurikulum ini sudah dicoba oleh beberpa sekolah,” tandasnya.(Agis)