Bandarlampung (Netizenku): Stunting atau kondisi kekurangan gizi kronis yang berlangsung lama telah menjadi perhatian serius nasional. Tak terkecuali Lampung. Bahkan Dinas Kesehatan telah mewacanakan bakal memokuskan pencegahan stunting pada 1.000 desa yang tersebar di 3 kabupaten.
Ketiga kabupaten dimaksud meliputi Lampung Timur, Lampung Selatan dan Lampung Tengah. Hanya saja penanganannya belum bisa dilakukan secara serentak. \”Tapi dalam waktu dekat ini, pencegahannya kita fokuskan dulu ke 10 desa di Lamteng,\” papar juru bicara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Asih Hendrastuti, kepada Netizenku di ruang kerjanya, Senin (19/3).
Untuk kesepuluh desa tersebut, imbuh Asih, upaya pencegahan sudah mulai \’digarap\’ sejak Februari 2018 lalu. \”Stunting sudah terkategori sebagai persoalan serius yang harus segera diatasi,\” katanya.
Berbicara soal kendala yang dihadapi, Asih mengaku hingga saat ini masih terdapat beberapa desa yang sama sekali tidak pernah melakukan imunisasi karena penolakan kebudayaan. Padahal, imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan stunting.
\”Kalau kita bicara persentase skala provinsi, benar Lampung berada di angka 90 persen ikut imunisasi. Tapi jika kita mengerucutkan pada skala kabupaten, maka akan kelihatan ketimpangan peserta imunisasi di daerah, sehingga penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi, masih tetap merebak,\” ujar Asih.
Oleh sebab itu, kedepan akan dilakukan perubahan terkait cara penjumlahan peserta imunisasi. \”Nanti kita hitungnya melalui desa. Berapa desa yang mencapai angka diatas 80 persen mengikuti imunisasi, sehingga bisa ketahuan desa mana saja yang harus menjadi prioritas utama kita,\” pungkasnya. (Aby)