Bandarlampung (Netizenku.com): Prestasi cemerlang kembali diraih oleh Provinsi Lampung, kali ini melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung yang dipimpin oleh Riana Sari Arinal. Produk-produk dalam bidang kerajinan kriya yang telah dibina oleh Dekranasda Provinsi Lampung berhasil meraih juara 1 dalam kategori penataan stan dengan produk terbaik pada pameran Kriya Nusa 2023.
Pengumuman prestasi gemilang ini diumumkan pada penutupan Kriya Nusa 2023, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (17/9) dan menjadi sorotan utama dalam dunia kerajinan nasional.
Tim juri dengan bangga mengumumkan bahwa juara 1 penataan stan dengan produk terbaik pada pameran Kriya Nusa 2023 diberikan kepada Dekranasda Provinsi Lampung. Di tempat kedua, Dekranasda Sumatera Selatan, dan di tempat ketiga, Dekranasda Papua Tengah.
Piagam juara ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin, yang diwakili oleh Sri Suparni Bahlil. Penghargaan ini diterima dengan bangga oleh pengurus Dekranasda Lampung Bidang Wirausaha Baru, Ellismawati Levi, yang mewakili Ketua Dekranasda Lampung, Riana Sari Arinal.
Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, menyambut prestasi luar biasa ini dengan rasa syukur. Ia mengakui bahwa pencapaian ini hanya bisa terwujud berkat kerjasama yang solid antara pengurus Dekranasda, OPD terkait, dan para perajin yang mampu mengubah arahan dan gagasan Riana Sari menjadi kenyataan.
Riana Sari juga menjelaskan bahwa kesuksesan stan Dekranasda Lampung bukan hanya tentang memamerkan hasil kriya, tetapi juga mengedukasi pengunjung tentang cara pembuatan kain Tapis Lampung.
“Selama acara Kriya Nusa, kami tidak hanya memamerkan wastra dan hasil kriya perajin, tetapi kami juga menampilkan proses pembuatan sulam Tapis,” ujarnya, Senin (18/9).
Menurut Riana Sari, banyak pengunjung yang terpesona dan tertarik untuk belajar menapis. Mereka mengakui bahwa proses ini memerlukan ketelitian, kerapihan, dan ketajaman dalam menapis. Satu lembar kain Tapis Lampung membutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan untuk selesai. Oleh karena itu, harga yang sedikit lebih tinggi adalah wajar karena prosesnya yang memakan waktu.
Riana Sari Arinal juga berbagi kabar gembira bahwa kini kain Tapis Lampung diproduksi dengan bahan tenun yang lebih lembut dan kualitas yang lebih tinggi. Ia berharap prestasi ini akan semakin meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal Indonesia.
“Serta memberikan dorongan semangat kepada para UMKM dan perajin Lampung untuk lebih berkreativitas dan berinovasi di masa depan,” tutupnya. (Luki)