Dari Pilgub Lampung ke Pilpres

Redaksi

Jumat, 10 Agustus 2018 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Nizwar Affandi. (Pembaca dan pemerhati berita)

Oleh Nizwar Affandi. (Pembaca dan pemerhati berita)

Satu minggu terakhir sembari menunggu perkembangan kasus kartel proyek di KPK, sama seperti jutaan rakyat Indonesia lainnya, saya juga mengikuti terus dinamika pencalonan presiden dan wakil presiden baik melalui media maupun jaringan informasi lain.

Saya tidak ingin mengulik lebih dalam tentang ending drama yang terjadi di Menteng maupun Kertanegara. Mengapa Jokowi memilih Ma\’ruf Amin bukan Mahfud MD atau mengapa Prabowo memilih Sandiaga bukan AHY atau rekomendasi GNPF-U dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Biarlah kita dapatkan jawabannya dari berbagai analisa pengamat dan artikel lain, tidak dari tulisan ini.

Pendaftaran pilpres hari terakhir ini kebetulan bertepatan waktunya dgn keputusan Mahkamah Konstitusi dan Bawaslu RI tentang gugatan Pilgub Lampung. Maka tidak heran jika dua materi berita itu membanjiri semua WA group yg saya ikuti. Sampai akhirnya saya memohon kepada salah satu teman agar tidak lagi memposting berita tentang penolakan gugatan pilgub itu.

Bagi saya tahapan Pilgub Lampung sudah berakhir, paling lambat tiga hari setelah keputusan MK terbit KPUD Provinsi Lampung harus melakukan rapat pleno penetapan cagub & cawagub terpilih. Seluruh jadwal dan tahapan Pilgub Lampung 2018 sudah dilalui, tinggal menunggu proses pelantikan tahun depan sesuai dengan berakhirnya masa jabatan petahana. Saya kesulitan menempatkan Pansus DPRD Provinsi Lampung dalam matriks tahapan pilgub, tetapi saya yakin ketika kerja pilpres dan pileg dimulai maka pansus itupun akan segera usai.

Baca Juga  Bumi Manusia dan Penawaran Pelajaran Hidupnya

Saya meminta teman untuk tidak lagi memposting berita penolakan gugatan dan meyakini pansus berakhir bukan karena bisikan halus atau mendengar ramalan paranormal. Musim pilpres sudah tiba, itu saja alasannya.

Peta koalisi partai di pilpres tentu berbeda dgn koalisi partai di pilgub, tetapi sebagaimana Pilpres 2014, pilpres kali ini juga akan memaksa kader partai di daerah meneruskan koalisi itu, membentuk tim kerja pemenangan bersama-sama. PAN yang kemarin bersama Golkar dan PKB di pilgub, akan berpisah di pilpres karena bergabung dengan Gerindra dan PKS yang kemarin juga cagubnya lain-lain. PDIP, Nasdem dan PPP di Lampung akan bergandengan tangan dengan Golkar dan PKB, partai-partai yang diketuai oleh Arinal dan Nunik, cagub dan cawagub terpilih.

Di tubuh Koalisi Prabowo saya kira hambatan psikologisnya relatif tidak akan terlalu terasa karena hampir tidak ada gesekan yang berarti ketika pilgub, baik di lapangan atau di media antara PKS-PAN-Gerindra-Demokrat sebelum 27 Juni maupun setelahnya.

Baca Juga  Sssttt...Jangan Bilang-bilang, Silent Please!

Sementara di Koalisi Jokowi kecanggungan akan lebih terasa karena beberapa pengurus PDIP (bahkan calon gubernurnya yang juga kader PDIP) sudah terlanjur membuat pernyataan dan komentar negatif terhadap paslon terpilih. Pengurus Nasdem juga ada yang sudah terlanjur kencang berbicara walaupun dalam konteks pansus yang mereka bentuk di DPRD.

Suka tidak suka, siap tidak siap, semua harus segera saling mema\’afkan dan memulai hubungan baru jika masih ingin menegakkan disiplin partai dan menempatkan kepentingan pilpres di atas ego dan perasaan pribadi.

Baper dan melow menjadi sikap yg harus segera ditinggalkan, tidak bisa lagi diteruskan. Kelenturan perubahan sikap yang sudah ditunjukkan ketika hasil quick count dan rekapitulasi manual diumumkan saya kira bisa kembali kita harapkan ketika mereka menghadapi pilpres.

Sebagai pemenang Pilgub, koalisi pilpres selama delapan bulan itu sejatinya akan menjadi kesempatan terbaik bagi Golkar dan PKB (khususnya Arinal-Nunik) untuk membangun pertemanan baru yg bisa menjadi penopang jalannya pemerintahan mereka di Lampung lima tahun ke depan. Kalaupun belum ada momen dan kesempatan untuk melakukan itu dengan Demokrat, Gerindra dan PKS, jangan pula terlalu dirisaukan. Demokrasi yang sehat juga membutuhkan oposisi yang kuat agar checks and balances tetap ada untuk suplemen penyemangat dalam bekerja. Toh perbedaan yang ada hanya pada tingkatan taktis dan pilihan-pilihan cara, sedangkan komitmen terhadap pemberantasan korupsi dan pengentasan kemiskinan tentu tetap menjadi platform bersama, baik bagi yang berkuasa maupun yang menjadi oposisinya.

Baca Juga  Pak Presiden Bertanya, Tolong Dibantu, Ya!

Itulah alasannya mengapa saya menyarankan seorang teman berhenti memposting berita penolakan gugatan di MK dan banding di Bawaslu RI. Enough is enough, sudah waktunya kita move on dari pilgub untuk menyambut pilpres dan pileg. Kita akan sulit tertawa bersama besok lusa jika kemarin dan hari ini masih terus menambah luka.

Akhirnya semoga Tuhan YME, Allah SWT senantiasa memudahkan semua pekerjaan baik itu, karena baik pilgub maupun pilpres sesungguhnya hanya sebuah cara untuk mendapatkan pemimpin terbaik dari pilihan calon-calon yg baik-baik. Untuk apa? Untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan kemaslahatan umat. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

Berita Terkait

Akankah Parosil Melenggang Tanpa Lawan di Pilkada Lambar?
Tidak Kalah Genting dengan Politik Uang, Netralitas ASN Jadi Momok Pilkada 2024
Bumi Manusia dan Penawaran Pelajaran Hidupnya
Demokrasi Lampung Rusak, Penyelenggara Sibuk “Main Mata” dengan Caleg
Pasca Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Ini Tindak Lanjut Kantor Bahasa Provinsi Lampung
Jungkir Balik Juga Perlu Pelumas
Kerja Keras Atlet Porprov IX Lambar Akankah Terima Apresiasi?
Wahyuda Pratama Wakili Lampung Jambore Pelajar Teladan Bangsa IX

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:03 WIB

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:36 WIB

Olahraga Adalah Kunci Pj Gubernur Samsudin Bugar Layani Masyarakat

Jumat, 26 Juli 2024 - 09:48 WIB

Meski Warga NU Nyalon di Pilkada, Tak Semerta NU Lampung Berpolitik

Kamis, 25 Juli 2024 - 16:23 WIB

Baru Pertengahan Semester, PMHP DKP Lampung Capai Target Retribusi 97 Persen

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:54 WIB

Disdikbud Lampung Siap Implementasikan Penghapusan Jurusan IPA dan IPS di SMA

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:16 WIB

Hingga Triwulan Kedua, PMHP DKP Lampung Sertifikasi 3 Produk Perikanan 

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Ajak Generasi Muda Bangga Berbahasa Lampung

Rabu, 24 Juli 2024 - 17:59 WIB

Bahasa Lampung Terancam Punah, Pj Gubernur Lampung Paparkan Program Pelestariannya

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Haderiansyah Hadiri HUT ke-17 IPeKB Tingkat Provinsi Lampung

Jumat, 26 Jul 2024 - 21:09 WIB

Tiga dosen Fakultas Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang, berfoto bersama dengan Sekretaris Dinkes Tubaba, Kader Posyandu, dan guru PAUD di Kecamatan Tulangbawang Udik. (Arie/NK)

Tulang Bawang Barat

Dosen Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pengabdian Masyarakat di Tubaba

Jumat, 26 Jul 2024 - 19:42 WIB

Ratusan siswa YP Unila antusias ikuti kegiatan Telkomsel, program edukasi bertemakan Grow Digital Education By.U yang diperuntukkan bagi siswa khususnya kelas XI dan XII. (Ist/NK)

Bandarlampung

Telkomsel Hadirkan Program Edukasi Grow Digital Education By.U

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:13 WIB

Pj Gubernur Lampung ketika selesai menyeka keringat seusai bermain tenis lapangan. (Foto: Luki)

Lampung

Pemprov Lampung Lelang Ulang Empat JPTP

Jumat, 26 Jul 2024 - 15:03 WIB