Pesawaran (Netizenku.com): Dandim 0421 Lampung Selatan, Letkol Inf Enrico Setyo Nugroho, meminta kepada Tim Satgas yang ada agar menerapkan PPKM kepada masyarakat sebaiknya disampaikan secara humanis. Dan sebaiknya pada saat penerapan PPKM petugas bisa saling mengingatkan rekan di lapangan agar selalu mengendalikan emosi, baik itu Satpol PP maupun TNI/POLRI Atau petugas lainnya.
Permintaan ini disampaikan Dandim saat dirinya melakukan pengecekan sekaligus sosialisasi PPKM di Desa yang berstatus Zona merah di wilayah Koramil 421-02/Gedongtataan, Sabtu (17/7).
“Sebagai petugas sebaiknya dapat memberikan contoh dalam menerapkan PPKM, dan dalam menerapkan PPKM disampaikan secara humanis, kemudian pada saat penerapan PPKM agar petugas saling mengingatkan rekan dilapangan agar selalu mengendalikan emosi baik itu satpol PP maupun TNI POLRI Atau petugas lainnya,” kata Dandim.
Dikatakan dia,untuk petugas Covid-19 Desa sebaiknya memasang daftar orang-orang yang terinfeksi virus Covid-19 di rumah isolasi berikut tanggal terjangkitnya dan kapan sembuhnya agar bisa dilihat grafiknya dan titik serta pola penyebarannya.
“Kita hari ini melakukan pengecekan dengan menyasar dibeberapa lokasi di antaranya tempat resepsi pernikahan di kediaman Guntur Bayu Rama Dusun Bagelen 1, Desa Bagelen Gedongtataan, Rumah Isolasi Covid-19 Desa Sukaraja dan Kantor Desa Gedogtataan,” kata dia.
Untuk daerah yang masuk zona merah tanpa kesadaran masyarakat akan sulit untuk menurunkan kasusnya, untuk itu harus memastikan masyarakat sadar pentingnya menerapkan Protkes sesuai zona masing masing.
“Aturan di zona merah dilarang melakukan kegiatan yang mengundang massa atau khalayak ramai contoh salat Idul Adha itu tidak dibolehkan, tapi jangan terus penyampaian ini dilakukan oleh Babinsa atau Bhabinkamtibmas langsung ke masyarakat, tapi sampaikan melalui tokoh agama karena mereka yang dipercaya oleh jeaaahnya,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengutarakan,untuk masyarakat yang akan melakukan resepsi hajatan dan sudah melakukan banyak persiapan agar dilakukan secara aman, contohnya dengan cara take way atau Driv thru yaitu penyelenggara hajatan menyambut tamu di depan rumah, dan tamu memasukkan sumbangan kekotak dan mengambil konsumsi yang sudah dikemas langsung pulang tanpa harus duduk.
“Jadi kita cari cara yang kreatif agar PPKM ini berjalan dengan baik dan berhasil tanpa menghentikan kegiatan masyarakat dengan hanya merubah cara kegiatannya. Kemudian dalam melaksanakan isolasi mandiri agar dijelaskan ke masyarakat seperti apa ketentuan isolasi, jangan bilangnya isolasi tapi masih berinteraksi terhadap anggota keluarga yang lain yang tidak melaksanakan isolasi yang anggota keluarga itu berinteraksi juga dengan masyarakat diluar, jadi kalok pelaksanaannya seperti itu akan percuma,” ungkapnya.
Beliau juga menyampaikan nantinya pemerintah akan menyalurkan 3 jenis obat Covid-19, yang berguna sebagai vitamin, untuk yang tanpa gejala dan bagi yang komorbid.
“Namun pemerintah belum dapat memberikan obat tersebut ke seluruh masyarakat Indonesia, jadi kita pastikan pemberiannya tepat sasaran,” ujarnya. (Soheh)