Bandarlampung (Netizenku.com): Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan wilayah Provinsi Lampung rawan bencana gempa dan tsunami.
\”Lampung ini ada gunung berapi Krakatau, 1883 meletus, menimbulkan gelombang tsunami yang sangat dahsyat,\” kata Doni Monardo didampingi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi usai pertemuan di Gedung Pusiban Pemprov, Jumat (19/3).
Berdasarkan penelitian, di beberapa tempat tinggi gelombang tsunami mencapai lebih dari 15 meter.
\”Kemudian ada potensi gempa yang diakibatkan oleh subduksi Indo-Australia dan Eurasia. Pakar mengatakan potensi gempa mencapai 8 SR lebih. Dan ini sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu,\” ujar Doni.
Dia menjelaskan sepanjang pantai barat Sumatera dan selatan Pulau Jawa adalah daerah yang punya risiko tinggi untuk terjadinya gempa dan tsunami.
Pada 2019, lanjut Doni, BNPB mengunjungi Leiden University Belanda yang banyak mengumpulkan data dokumen-dokumen dari berbagai literatur selama Belanda ada di Nusantara.
\”Di Aceh, gempa dan tsunami yang terjadi pada Desember 2004 lalu, bukanlah gempa dan tsunami yang pertama, ternyata belasan kali terjadi. Demikian juga di selatan Banten pernah terjadi ribuan kali,\” kata Doni.
Hal ini menandakan gempa adalah kejadian alam yang sifatnya berulang.
\”Tidak ada satupun teknologi yang bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa,\” tegas dia.
Doni meminta masyarakat untuk tidak panik dan harus tenang. Pemerintah harus selalu memberikan edukasi dan masalah literasi kebencanaan mulai dari sekolah dasar.
\”Kita juga melihat perkembangan di beberapa daerah harus lebih cenderung kepada penyelamatan ekosistem. Kedaulatan lingkungan pun harus menjadi salah satu program kita dalam jangka menengah dan jangka panjang,\” kata Doni.
Sehari setelah kunjungan Doni Monardo, Sabtu (20/3), gempa mengguncang kawasan Bandarlampung dan sekitarnya pada pukul 00:01:11 Wib.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 3,7 SR.
BMKG mencatat pusat gempa Bandarlampung tersebut berada pada titik koordinat 5.64 LS 105.35 BT dengan pusat gempa berada di laut 27 km Barat Laut Lampung Selatan. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat di Bandarlampung mewaspadai potensi gempa susulan. (Josua)