Krui (Netizenku.com): Setelah bertahun-tahun warga Pemangku Usang Pulau, Way Andop dan Kupang Ilir, Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat hidup dalam kegelapan, akhirnya harapan mereka diwujudkan Pemkab setempat dan PT PLN.
Dengan investasi fantastis yang mencapai Rp1,9 miliar atau Rp11 juta untuk satu sambungan baru, yang dikucurkan PT PLN, 159 kepala keluarga yang tersebar di tiga pemangku tersebut, saat ini telah menikmati penerangan listrik.
Supriyono (45) warga setempat mengaku, sangat bersyukur karena keinginan mereka untuk mendapatkan aliran listrik seperti daerah lain, saat ini sudah terwujud, sehingga saat ini selain dapat menonton TV, anak cucunya juga sudah merasa nyaman belajar.
“Alhamdulillah, di usia saya yang sudah senja ini dapat merasakan dan menikmati listrik sebagai penerang, dan saat ini kami sudah bisa nonton TV dan anak cucu dapat belajar dengan nyaman, dibandingkan ketika masih menggunakan lampu teplok,” kata dia, yang juga diamini Wasiman (70)
Sementara Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal, saat melakukan penyalaan secara simbolis, Selasa (28/9) lalu, mengapresiasi perjuangan PLN untuk membawa listrik ke Pekon Marang. Dia mengakui listrik merupakan kebutuhan dasar dan hak masyarakat, PLN bersama pemerintah daerah bertugas untuk memenuhinya.
“Alhamdulillah, akhirnya masyarakat kami telah mendapatkan kebutuhan dasar berupa penerangan yang bersumber dari PLN, dan saya menyampaikan apresiasi kepada PLN yang telah memenuhi usulan kami, sehingga sampai saat ini sudah dari Tahun 2020-2021 sudah 24 Pekon yang menikmati penerangan listrik,” kata Agus.
Sementara General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra, berdasarkan Press Release No. 475.PR/STH.00.01/X/2021, menjelaskan butuh dana Rp1,9 miliar untuk melistriki 159 kepala keluarga di desa terpencil tersebut atau sekitar Rp11 juta untuk setiap pelanggan.
Dana itu kata dia, digunakan untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 5,5 kilometer sirkuit (KMS) dan jaringan tegangan rendah sepanjang 4,6 KMS. PLN bergerak cepat, pembangunan infrastruktur kelistrikan di desa dalam waktu enam bulan.
“Alhamdulillah, dalam waktu enam bulan, dan dana sebesar Rp1,9 miliar, saat ini 159 KK di Pekon Marang sudah menikmatinya aliran listrik. Kehadiran listrik ditengah masyarakat tersebut diharapkan bisa menjadi katalisator peningkatan kualitas kesejahteraan sesuai yang tertuang dalam misi PLN,” tuturnya.
Menurut Sindu, perjuangan PLN untuk melistriki hingga pelosok nusantara cukup berat, PLN mengucapkan terima kasih atas keterlibatan dan bantuan kerja sama seluruh stakeholder, baik masyarakat, pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam mendukung suksesnya program rasio desa berlistrik 100 persen pada tahun 2022.
Terpisah Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Drs. Jon Edwar, M.Pd., mengatakan pada 2017 elektrical Pesisir Barat hanya 37 persen, dalam kurun waktu 4 tahun jadi 96 persen.
“Saat ini dari 11 kecamatan di Pesisir Barat semua sudah masuk listrik PLN, yang sebelumnya hanya di delapan kecamatan, yang belum hanya wilayah yang masuk Marga Belimbing yakni wilayah Wah Haru dan sekitarnya, dengan kendala utama ada wilayah TNBBBS, jadi wilayah yang dapat dilalui kendaraan berat dan bukan wilayah taman nasional, urusan listrik hampir 100 persen,” kata Jon Edwar. (Iwan/len)