Tanggamus (Netizenku.com): Riska Desti Anti (11) dan adiknya, Gilang, tengah berbahagia. Kakak beradik pelajar sekolah dasar itu, kini tak lagi mengandalkan lampu sentir minyak untuk belajar kala gelap menyergap. Ibu mereka, Ariana (32), sekarang bisa merasakan canggihnya peralatan dapur elektronik. Selama ini ibu rumah tangga itu, hanya bisa membayangkan bagaimana praktisnya memasak menggunakan perabotan elektronik. Pun demikian dengan sang kepala keluarga, Agung Supriyadi (37). Ia tampak sangat bersyukur tak terperi.
Senin (13/7) sore, matahari masih setia bersinar di langit Kabupaten Tanggamus. Perlahan ia menuju peraduannya di ufuk barat. Cahaya senja, mengiringi perjalanan tim PT Kikim Kedurang Jaya (KKJ) Mitra PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ULP Talangpadang. Situasi new normal life pandemi Covid-19 memang masih berlangsung. Namun rupanya, ada misi khusus yang diemban perwakilan PT KKJ sore itu bersama Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Tanggamus.
Konvoi kendaraan kedua tim melaju meninggalkan hiruk-pikuk pusat Kecamatan Talangpadang. Mereka mengarah menuju sebuah lokasi. Masih masuk wilayah Kecamatan Talangpadang. Destinasinya adalah Pekon Way Halom. Tepatnya di Dusun Tanjunglili. Di sanalah, pasangan suami istri Agung Supriyadi dan Ariana hidup kekurangan bersama dua anak mereka.
Jangankan mau menikmati malam dengan menonton televisi bersama. Sambungan listrik saja belum ada di rumah itu. Lebih kurang tiga tahun, saat malam menjelma, keluarga prasejahtera itu hanya mengandalkan lampu sentir kaleng (lampu tempel sumbu berbahan bakar minyak tanah) untuk penerangan. Dua buah hati mereka pun, tak bisa maksimal belajar di rumah. Akibat terkendala penerangan.
Rumah mungil berbahan papan, berukuran sekitar 6×8 meter, seolah menyambut kedatangan tim PT KKJ Mitra PT PLN (Persero) ULP Talangpadang, bersama tim PD IWO Kabupaten Tanggamus. Dilihat dari jalan pekon, rumah semi permanen milik Agung memang tak terlihat. Sebab posisinya berada di belakang rumah-rumah penduduk lainnya.
Tanpa membuang waktu, teknisi tim PT KKJ langsung menyiapkan peralatan instalasi listrik. Dengan cekatan, gulungan kabel berukuran sedang dan beberapa unit peralatan sesuai standard PLN, terpasang rapi di rumah itu. Ya, kini Agung dan keluarga kecilnya bisa menikmati terangnya listrik. Keluarga itu menerima program bantuan pemasangan KWh daya 450 watt dari PT KKJ bersama IWO Tanggamus.
Kini setiap malam tiba, terasa berbeda bagi Agung, Ariana, dan dua anak mereka. Berkah listrik gratis di tengah pandemi Covid-19 inilah, yang membuat keluarga kecil Agung Supriyadi bahagia tak terperi. Ketika malam, tak lagi mereka menggantungkan penerangan dari lampu sentir minyak tanah. Sebab penggunaan lampu sentir itu juga sangat rawan kebakaran. Terlebih material rumah Agung merupakan bahan yang sangat mudah terbakar.
Mata Riska Desti Anti berkaca-kaca. Sulung dari dua bersaudara itu masih duduk di bangku kelas VI SD. Gilang adalah bungsunya. Selisih dua tahun dengan kakaknya. Dunia mereka sejatinya masih dunia bermain dan belajar. Maka tak heran, mereka sangat bahagia dengan terpasangnya listrik di rumahnya. Lebih penting lagi, Riska dan Gilang bisa lebih giat belajar. Sebab kini tak perlu khawatir mata mereka sakit saat belajar malam hari.
\”Kami sangat senang. Riska sama adik Gilang sekarang bisa terang belajarnya,\” tutur gadis mungil dengan polos di depan kedua orangtuanya.
Agung Supriyadi mengucapkan terima kasih atas perhatian, kepedulian, dan bantuan dari PT KKJ bersama IWO Tanggamus. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu menuturkan, selama ini tidak pernah membayangkan akan terpasang instalasi listrik di rumahnya.
\”Kami sekeluarga mengucapkan ribuan terima kasih kepada pengurus IWO Tanggamus dan PT KKJ atas bantuan (listrik gratis) ini. Kami akan menjaga dan memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,\” ungkap Agung Supriyadi.
Ketua IWO Tanggamus: Realisasi Listrik Gratis Sudah Lalui Tahap Survei
Ketua PD IWO Kabupaten Tanggamus, Odo Kuswantoro S.Kom, menjelaskan bantuan pemasangan listrik gratis di rumah Agung Supriyadi, merupakan hasil kerja sama dengan PT KKJ Tanggamus. Tujuannya untuk membantu masyarakat kelas ekonomi prasejahtera.
\”Dari pengamatan dan survei kami, pak Agung sekeluarga ini layak dibantu. Terutama untuk penerangan. Sebab selain kondisi sekitar rumahnya yang masih sepi, dua anak Pak Agung butuh dukungan penerangan untuk belajar di rumah,\” ungkap Odo Kuswantoro.
Terlebih, kata dia, situasi perekonomian masyarakat saat ini sedang anjlok karena pandemi Covid-19. Situasi ini tentu berat bagi beberapa warga Tanggamus untuk mencukupi kebutuhan. Sementara listrik sekarang ini, sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
\”Dan alhamdulillah berkat kerja sama PT KKJ dan IWO Tanggamus, bisa membantu keluarga prasejahtera ini. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya,\” harapnya. (Arj/len)