Bandarlampung (Netizenku.com): Aroma rendang dan kue lapis legit mulai tercium. Di perantauan, kerinduan pada kampung halaman semakin membuncah. Ya, Lebaran sudah dekat, pemudik bakal menyemarakkan jalanan untuk berpulang melepas rindu bersama keluarga tercinta.
Tahun ini, diprediksi mudik akan terasa lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Melonggarnya protokol kesehatan dan membaiknya kondisi ekonomi menjadi angin segar bagi para perantau yang sudah rindu kampung halaman.
Di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai, pemerintah daerah Lampung tak tinggal diam. Mereka bersiap menyambut para pemudik dengan tangan terbuka dan berbagai langkah antisipasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung menjadi salah satu yang berperan melancarkan arus pemudik. Plh Sekretaris BMBK Lampung, Hendriyanto, menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah kelancaran dan keamanan perjalanan mudik.
Cuaca ekstrem yang sering terjadi di Indonesia, termasuk Lampung, menjadi faktor yang perlu diwaspadai.
Bermodal mengantongi wilayah rawan bencana alam, Dinas BMBK Lampung meyiagakan alat berat beserta dengan operatornya.
Alat berat itu, terang Hendri, disiagakan di UPTD lima yang menaungi wilayah Lampung Barat dan Tanggamus yang merupakan wilayah rawan bencana.
“Sehingga ketika terjadi bencana alam maka kita siap membantu,” kata dia kepada media Netizenku.com, Minggu (31/3).
Biasanya, imbuh dia, kedua wilayah tersebut kerap terkena bencana alam longsor. Sehingga disiagakannya alat berjenis excavator beserta dengan operatornya diharapkan dapat memperlancar jalan pemudik.
Hal tersebut lantaran ketika terjadi bencana alam UPTD Lima Dinas BMBK Lampung dapat langsung membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Mudah-mudahan jangan terjadi bencana alam. Tapi kalau terjadi seperti longsor yang nutupin jalan kita sudah siapkan. Alatnya berjenis excavator,” lanjutnya.
Ikhwal jalan, imbuhnya, kondisi kemantaban jalan Provinsi Lampung saat ini mencapai 78,8 persen. Persentase kemantaban jalan itu dinilai aman untuk dilewati pemudik.
Selain itu saat belum terdapat pekerjaan fisik yang membuat tidak terdapat material pembangunan jalan yang dapat mengganggu jalannya pemudik.
“Karena belum ada pekerjaan fisik. Jadi dijalan tidak terdapat krikil yang dapat membahayakan pemudik,” tutupnya. (Luki)