Lampung Barat (Netizenku.com): Sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Lampung, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) semakin menyita perhatian banyak kalangan, utamanya bagi para penggiat dan pecinta kopi.
Produk kopi di Lambar tidak hanya dikenal di Lampung saja, melainkan juga sudah terus merambah ke banyak daerah di nusantara. Pemerintah setempat juga terus berupaya untuk membangun sector yang menjadi penghasilan terbesar bagi sumber penghasilan masyarakat Lambar itu.
Penggiat Kopi papan atas Indonesia, Toni Wahid, bahkan berencana akan berkunjung ke kabupaten terujung sebelah barat lampung itu 25-26 Mei mendatang. Kedatangan Toni Wahid hanya untuk merasakan langsung indahnya hamparan kebun kopi juga kenikmatan \”Fine Robusta\” Lambar yang selama ini hanya diketahuinya melalui pemberitaan dan cerita dari mulut ke mulut.
Kehadiran Toni tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sejumlah komunitas yang juga konsen membangun Lambar melalui salah satu sektor hasil perkebunan itu, dengan memberikan ruang kepada Toni untuk dapat mengedukasi dan mempromosikan kopi Lambar serta potensi pariwisatanya.
“Kami mengucapkan terimakasih buat Mas Toni, ini misi sosial beliau. Sejumlah agenda perjalanan Mas Toni di Lambar sudah kita susun. Dia akan menjelajahi eksotisme kopi dan alam Lambar. Mulai dari Kampung Kopi Rigis Jaya hingga Lumbok Seminung,” ujar Arie Patra selaku Panitia acara, Rabu (23/5).
Menyikapi hal tersebut, Bupati Lambar, Parosil Mabsus, mengatakan, kehadiran Toni yang merupakan penggiat dan penulis kopi, sangat membantu promosi potensi \”Fine Robusta Lambar\” dan Pariwisata, serta diharapkan akan memberikan dampak yang sangat positif bagi kesejahteraan petani Kopi Lambar.
\”Selamat datang Mas Toni. Jangan lupa nikmati secangkir Fine Robusta Lambar dikala berbuka puasa,\” ujar pria yang akrab disapa Bupati Kopi ini.
Toni Wahid merupakan penggiat kopi papan atas Indonesia yang konsisten selama sepuluh tahun menulis tentang kopi di blognya, cikopi.com. Tulisan-tulisannya kini menjadi pustaka informasi dan rujukan para pelaku dan pebisnis kopi. Orang-orang menyebutnya \”Literasi Kopi\”. (Vick/Iwan)