Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mendorong sekolah-sekolah untuk mengarahkan kegiatan study tour dengan muatan wisata edukasi.
Bandarlampung (Netizenku.com): KEPALA Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan, menyatakan tidak melarang pelaksanaan study tour. Namun sekolah harus dapat mengarahkan dengan muatan edukasi. Tidak hanya sekadar bertamasya semata.
“Program study tour itu bagus, tetapi mekanisme pelaksanaannya harus diperketat,” ujarnya, Senin (1/7).
Menurutnya sekolah harus dapat memastikan program study tour memiliki unsur pendidikan. Tidak boleh ada paksaan dari pihak guru kepada siswa untuk ikut serta.
“Contohnya, ke Krui yang bisa dijadikan edukasi bahwa Krui adalah destinasi wisata yang dikenal hingga mancanegara karena pernah dipakai tempat world surfing league. Itu guru dapat mengedukasi langsung,” ucapnya.
Ia menekankan kegiatan study tour harus memberikan pengetahuan bagi siswa, bukan hanya sekadar jalan-jalan tanpa makna.
“Mereka harus pulang dengan pengetahuan, bukan hanya datang foto-foto, makan-makan, dan mandi-mandi tanpa ada sisi edukasi,” tegasnya.
Selain itu, kerjasama dengan agen perjalanan resmi yang memiliki izin juga penting. Sehingga dengan begitu dapat tercapai keamanan dan kenyamanan selama perjalanan study tour.
“Jangan hanya mengejar harga murah sampai menggunakan travel yang tidak jelas alamatnya,” tambahnya.
Berdasarkan uraiannya, sarana dan prasarana agen perjalanan resmi lebih terjamin, mulai dari kendaraan, bus, hingga tempat penginapan.
“Destinasi wisata yang kita utamakan harus menjamin keselamatan dan keamanan. Jika ada kondisi tertentu, destinasi wisata bisa ditutup sementara demi keselamatan,” tandasnya. (Luki)