Inflasi Gabungan Provinsi Lampung Mei Stabil Ditengah Pasokan yang Terjaga

Leni Marlina

Senin, 3 Juni 2024 - 23:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Lampung Mei 2024 relatif stabil dan tercatat mengalami inflasi 0,08% (mtm), lebih tinggi dibandingkan April 2024 yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,01% (mtm). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat inflasi di Provinsi Lampung pada Mei dalam 3 (tiga) tahun terakhir sebesar 0,22% (mtm) namun lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional yang mencatat deflasi sebesar 0,03% (mtm). Secara tahunan, IHK di Provinsi Lampung pada Mei 2024 mengalami inflasi 3,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,84% (yoy) namun lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,29% (yoy).

Dilihat dari sumbernya, pada Mei 2024 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami inflasi, antara lain bawang merah, emas perhiasan, kopi bubuk, cabai merah, dan sigaret kretek mesin (SKM) dengan andil masing-masing sebesar 0,21%; 0,06%; 0,04%; 0,03%; dan 0,03%.

Kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh keterbatasan pasokan akibat banjir di daerah sentra produksi di Jawa Tengah yang merupakan pemasok bawang merah terbesar untuk Lampung.

Peningkatan harga emas perhiasan sejalan dengan berlanjutnya tren kenaikan harga emas dunia seiring dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Lebih lanjut, peningkatan harga kopi bubuk disebabkan oleh terbatasnya bahan baku seiring penurunan produksi kopi robusta asal Lampung menjelang panen raya yang akan berlangsung pada Juni 2024. Selanjutnya peningkatan harga SKM sejalan dengan penerapan tarif cukai hasil tembakau pada awal tahun 2024.

Baca Juga  DPRD Lampung Pertanyakan CitraLand, Banjir, dan Flyover Sultan Agung

Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi seperti: beras, daging ayam ras, angkutan antar kota, cabai rawit, dan bawang putih dengan andil masing-masing sebesar -0,44%; -0,32%; -0,06%; -0,02%; dan -0,02%. Penurunan harga beras sejalan dengan terjaganya pasokan pasca periode panen raya serta relaksasi harga eceran tertinggi (HET) untuk komoditas beras medium dan premium hingga 31 Mei 2024. Lebih lanjut, penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh relaksasi harga acuan pembelian (HAP) untuk komoditas jagung pipilan kering serta telur dan ayam ras. Adapun penurunan tarif angkutan antar kota terjadi seiring dengan normalisasi permintaan pasca high demand periode HBKN Idulfitri. Penurunan harga cabai rawit dan bawang putih disebabkan oleh pasokan dan permintaan yang terjaga.

Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy) sampai dengan akhir tahun 2024.

Baca Juga  GasNet Luncurkan program GasPlay untuk Warga Bandarlampung

Namun, diperlukan upaya mitigasi risiko-risiko sebagai berikut, antara lain dari Inflasi Inti berupa (i)Potensi kenaikan permintaan agregat yang didorong oleh kenaikan UMP tahun 2024; (ii) Berlanjutnya kenaikan harga emas dunia sejalan dengan belum meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah; (iii)melemahnya nilai tukar berpotensi menghambat komoditas yang bertumpu pada impor. Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) Peningkatan harga komoditas hortikultura, terutama bawang merah akibat banjir di daerah sentra produksi dan kenaikan harga bawang putih sejalan dengan masih tingginya harga di negara asal impor; (ii) Kenaikan harga referensi minyak kelapa sawit pada awal tahun; (iii) Meningkatnya harga daging dan telur ayam ras seiring dengan tingginya harga 1pakan ayam. Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Price (AP) yang perlu mendapat perhatian diantaranya yaitu (i) Kenaikan harga minyak dunia sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian kondisi perang di Timur Tengah (ii) Kenaikan harga aneka rokok sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok tahun 2024 sebesar 10% dan rokok elektrik sebesar 15%.

Meninjau perkembangan inflasi bulan berjalan dan mempertimbangkan risiko inflasi kedepan, Bank Indonesia dan TPID akan terus berupaya menjaga stabilitas harga. Adapun strategi 4K yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Baca Juga  PGN Pastikan Keamanan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi Selama Idul Fitri 1444 H

1. Keterjangkauan Harga

a. Melakukan operasi pasar beras/SPHP secara kontinyu hingga harga kembali turun sampai dengan HET.

b. Melakukan monitoring harga dan pasokan, khususnya pada komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan gula pasir, telur ayam ras, minyak goreng, dan aneka cabai.

2. Ketersediaan Pasokan

a. Memperkuat dan memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) Intra Provinsi Lampung.

b. Implementasi percepatan penanaman padi, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi,optimalisasi peran bendungan dan pompanisasi, pendistribusian varietas yang cukup resisten terhadap genangan, dan pendistribusian traktor/alsintan.

3. Kelancaran Distribusi

a. Memastikan kecukupan kapasitas dan jumlah moda transportasi untuk menjaga kelancaran lalu lintas angkutan barang dan manusia.

b. Melanjutkan upaya percepatan perbaikan jalan Kabupaten/Kota dan Pedesaan.

4. Komunikasi efektif

a. Melakukan rapat koordinasi secara formal, dilaksanakan rutin setiap minggu, dan informal,melalui WhatsApp Group, dalam rangka menjaga awareness TPID Lampung terkait dinamika harga dan pasokan terkini.

b. Memperkuat sinergi komunikasi dengan media dan masyarakat dalam rangka menghindari perilaku panic buying. (Rls)

Berita Terkait

26 Kasus Kekerasan pada Anak, UPT PPA Fokus Pulihkan Psikis Korban
MAXstream Studios -Sinemaku Pictures Rilis “Sehati Semati”
Kemarau Diprediksi Juli-September, Waspada Potensi Kebakaran
Booming Kratom, Dielu-elukan Berkhasiat Sekaligus Dicurigai Sumber Mudarat
Toko “Mapan” Inovasi TPID Metro Untuk Jaga Stabilitas Inflasi
Pendapatan Sektor Pajak Balam Naik 7 Persen
“Kami Bukan Kera”, Aliansi Lampung Bergerak Layangkan 4 Tuntutan
Meski Sandang Kota Layak Anak, Bandarlampung Rentan Bullying

Berita Terkait

Sabtu, 29 Juni 2024 - 19:54 WIB

Bupati Pesawaran Sepakat Airsoft Gun Olahraga Bela Negara

Jumat, 28 Juni 2024 - 16:30 WIB

Polres Pesawaran Amankan IRT Bandar Judi Togel

Kamis, 27 Juni 2024 - 18:35 WIB

Kapolres Pesawaran Ajak Masyarakat Peduli dan Cintai Lingkungan

Rabu, 26 Juni 2024 - 21:50 WIB

Ribuan Masyarakat Adat Pesawaran Syukuran di Lahan Karet Tanjung Kemala

Rabu, 26 Juni 2024 - 18:40 WIB

Kadis Kominfotiksan Pesawaran Hadiri Launching CSIRT

Rabu, 26 Juni 2024 - 14:23 WIB

Jelang HUT ke-17, Dinas Kominfotiksan Gelar Lomba Video Semarak Pesawaran

Selasa, 25 Juni 2024 - 19:42 WIB

Pesawaran Terima Penghargaan Anubhawa Sasana Desa Kemenkumham

Selasa, 25 Juni 2024 - 16:40 WIB

Rapat Banang DPRD Pesawaran Tertutup bagi Media

Berita Terbaru

Kepala UPTD PPA Kota Bandarlampung, A Prisnal, saat diwawancarai di ruang kerjanya. (Foto: Agis)

Bandarlampung

26 Kasus Kekerasan pada Anak, UPT PPA Fokus Pulihkan Psikis Korban

Senin, 1 Jul 2024 - 15:53 WIB

Kepala Disparekraf Lampung, Bobby Irawan, ketika diwawancarai awak media. (Foto: Luki)

Lainnya

Disparekraf: Study Tour Boleh Asal Ada Muatan Edukasinya

Senin, 1 Jul 2024 - 13:37 WIB

PJ Gubernur Lampung, Samsudin, ketika diwawancarai awak media. (Foto: Luki)

Lampung

Samsudin Dorong Pelaku UMKM Maksimalkan Peluang

Senin, 1 Jul 2024 - 10:45 WIB

E-Paper

Lentera Swara Lampung | Senin, 1 Juli 2024

Minggu, 30 Jun 2024 - 22:55 WIB