Jurus “Helicopter View” Umar Ahmad

Redaksi

Senin, 23 Oktober 2023 - 19:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): Coba deh perhatikan respon Umar Ahmad setiap kali disodorkan pertanyaan ‘Bakal maju pilgub mendatang, kan?’

Reaksi pertamanya selalu mengembangkan senyum simpul. Respon berikutnya, mudah diterka, dia akan mengembalikan jawaban itu kepada partainya. Partai yang sama yang pernah digeluti oleh kakek dan ayahnya.

Ini jawaban normatif. Mengingat mekanisme pemilu memang memposisikan partai sebagai pengusung kandidat peserta pemilu. Selain jalur independen, tentunya.

Tapi Umar tidak mencoba menutup-nutupi kata hati. Dia juga akan bilang, “Secara pribadi setiap orang pasti kepingin memberi manfaat lebih luas. Termasuk memberi manfaat untuk Lampung”.

Kepada sebuah media, baru-baru ini, dia pernah akui itu. Tanpa tedeng aling-aling dikatakannya, dia tetap membuka semua rute (upaya). Sekaligus mengkalkulasi. Termasuk membaca peluang di sana-sini, atau sebaliknya ketiadaan peluang di sana-sini. Realistis!

Hampir dapat dipastikan hanya sekelumit penjelasan itu yang akan digelontorkannya. Selanjutnya, kalau pun coba didesak lewat pertanyaan serupa, dia bakal kembali tersenyum simpul. Kemudian mengulang kembali jawaban sama. Konsisten!

Tapi coba sodorkan pertanyaan seputar gagasan. Apa kiranya ide kreatif yang ada di benaknya tentang nasib Lampung mendatang, misalnya. Apa yang akan dilakukannya bila menjadi kepala daerah agar Lampung “nggak gini-gini aja!”

Baca Juga  Pj. Gubernur Lampung Samsudin Buka Kegiatan Coastal Clean Up 2024 di Pantai Payang Panjang

Berbeda dengan respon awal yang bisa dibilang datar. Umar selalu tampak antusias setiap kali ditodong pertanyaan, “Lu, bisa apa untuk Lampung?!”

Tapi jangan harap akan memperoleh jawaban bombastis. Atau jawaban parsial. Sepotong-sepotong. Yang intinya cuma nawarin impian. Iming-iming. Mengajak orang melambung hingga ke langit ke tujuh. Mengawang-awang. Yang kalau dipikir-pikir cuma sekadar ngenakin kuping buat didengar. Agaknya, kosa kata berbunga-bunga demikian memang tidak pernah singgah di kamus Umar.

Sebaliknya, dia akan mengurai penjelasannya dengan mengajak kita menggali hingga ke fondasi dasar fokus perbincangan. Dia memulainya dari akar. Ibarat pohon, mungkin Umar mau bilang, kalau menginginkan batang dan daun yang subur, perbaiki akarnya.

Namun, bukankah yang disampaikan Umar juga baru sebatas konsepsi? Yupz, thats right! Tapi ini konsepsi yang mengakar. Membumi. Bukan sekadar enak buat didengar. Tapi sulit untuk dijangkau.

Sama halnya ketika dia memimpin pembangunan di Tulangbawang Barat (Tubaba). Konsepsi-konsepsi yang disodorkannya, biarpun awalnya dianggap nyeleneh, nyatanya mampu direalisasikan dan berdaya guna. Konkrit!

Bila dicermati lebih lanjut, konsepsi-konsepsi pembangunan yang diusung Umar senantiasa bernuasa mengakar pada budaya, visioner untuk keberlanjutan. Perpaduan kedua unsur itu yang diramunya untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi daerah.

Baca Juga  Mingrum Gumay Pimpin Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat II

Demikian pula ketika dia menguraikan konsepsi pembangunan Lampung di masa mendatang. Umar mengajak kita untuk melihat gambaran besar atau big picture. Melihat perspektif keseluruhan.

Tak ubahnya menaiki helikopter kita bisa melihat hamparan luas di bawah. Helicopter view inilah yang bisa membuat kita melihat Lampung secara utuh. Ada berbagai bidang yang terhubung satu sama lain. Mirip puzzle.

Baru dari situ kita diajak menukik. Mendalami setiap bidang. Menggalinya hingga kedalaman akarnya. Lalu membenahinya dari sana. Terus berkesinambungan hingga bidang itu tertangani secara menyeluruh.

Tapi musti diingat. Biarpun terbagi dalam banyak bidang, sesungguhnya ada benang merah yang menjalin bidang-bidang tersebut. Jalinan itu diikat pada satu nilai. Titik ini, menurut Umar, yang terabaikan.

“Setiap kali saya diskusi dengan banyak kalangan tentang pembangunan di Lampung, saya berhenti pada satu pandangan. Kiranya proses pembangunan yang berlangsung belum pernah menyentuh substansi tentang Lampung sebagai nilai”.

Apa pula konsepsi yang disebut Lampung sebagai nilai, itu?

Umar punya penjelasan. Menurutnya, penyebutan diri sebagai Lampung beranjak dari hasil penyatuan. Penyatuan dari orang-orang yang menyebut dirinya Tulangbawang, Sungkai, Waykanan, atau dari semua marga yang ada di Pepadun dan Sai Batin. Semua melebur dan menyebut dirinya Lampung.

Baca Juga  Rektor UIN RIL 2021-2025 Kewenangan Menteri Agama

Lantas, imbuhnya, apa kesamaan dari penyatuan tersebut. Karakter seperti apa sebenarnya orang Lampung itu?

Diuraikan Umar, telah disepakati lima ciri dari orang yang menyebut dirinya Lampung, yakni adanya karakter memegang teguh prinsip Piil Pesenggiri, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur, Bejuluk Beadek, dan Sakai Sambayan.

“Sekarang kita kesulitan melihat apakah semua program pembangunan yang sudah dijalankan di Lampung telah mendasarkan pada pijakan prinsip-prinsip tersebut?”

Kalau kalimat Umar boleh diteruskan mungkin dia akan bilang, menjadi pantas bila program-program yang telah dijalankan bersifat parsial. Sepotong-sepotong. Tidak mengakar. Tidak membumi.

Umar lantas menukik. Memberi contoh. Pembangunan di bidang pariwisata, misalnya. Menurutnya, jika berpijak pada spirit “Lampung sebagai Nilai”, maka mestinya pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan prinsip Nemui Nyimah. Dimana adat mengajarkan sopan santun, berbagi dengan tetamu, pemurah serta ramah terhadap tetamu.

“Kalau prinsip dasar itu berhasil ditanamkan ke jiwa masyarakat pasti pariwisata di Lampung akan sangat baik”.

Umar menegaskan, biarpun sehari-hari menu makan tak lepas dari tempe, tapi orang Lampung berani potong ayam untuk dihidangkan pada tamunya. “Sudahkah pendekatan Lampung sebagai nilai ini, terlihat dikesaharian kita sekarang?” sergah Umar. (Hendri Std)

Berita Terkait

Bawaslu Lampung Jelaskan Pelanggaran Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM) Pada Pilkada Serentak 2024
Rahmat Mirzani Djausal Dijadwalkan Hadir di Tabligh Akbar Milad ke-112 Muhammadiyah
Mirza Hadiri Apel Barisan Caping Petani dan Buka Senam Sehat di Lampung Selatan
Optimalisasi Bonus Demografi, Pj. Gubernur Lampung Samsudin Buka Seminar Kependudukan dan Luncurkan Population Clock di ITERA
PMI Lampung Serahkan 13 Kursi Roda dalam Program SIGER Layanan Sosial
Penjabat Gubernur Lampung Terima Kunjungan Pimpinan Ombudsman RI dan Tim Bappenas Bahas Peningkatan Pelayanan Publik
Penjabat Gubernur Samsudin Buka Rapat Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional
Pj. Gubernur Samsudin Dorong Generasi Muda Mandiri Hadapi Tantangan Global

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:49 WIB

Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB) Dukung RMD

Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:59 WIB

Ratusan Warga Kresno Mulyo Tolak Pergantian Kadus Sepihak

Kamis, 17 Oktober 2024 - 20:11 WIB

Satlantas Polres Pringsewu Patroli di Titik Rawan Kemacetan dan Kecelakaan

Kamis, 17 Oktober 2024 - 20:10 WIB

Ketua DPD Golkar Lampung Arinal Diganti, Ini Kata Sekretaris Ismet Roni

Kamis, 17 Oktober 2024 - 16:40 WIB

Pj Bupati Lambar Janji Kembalikan Bantuan Seragam Gratis TA 2025

Kamis, 17 Oktober 2024 - 10:44 WIB

Kajari Tubaba: Pelaku Korupsi Musuh Bersama Perusak Sendi Pembangunan Bangsa

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:45 WIB

Mirza Beretemu Petani dan Nelayan

Kamis, 17 Oktober 2024 - 09:33 WIB

Qomaru Penuhi Panggilan Sentra Gakkumdu Metro Tanpa Pemeriksaan

Berita Terbaru

Politik

Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB) Dukung RMD

Jumat, 18 Okt 2024 - 10:49 WIB

E-Paper

Lentera Swara Lampung | Jumat, 18 Oktober 2024

Kamis, 17 Okt 2024 - 22:45 WIB

Pesawaran

Ratusan Warga Kresno Mulyo Tolak Pergantian Kadus Sepihak

Kamis, 17 Okt 2024 - 21:59 WIB