Bandarlampung (Netizenku.com): Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemkot Bandarlampung menjajakan makanan dan minuman olahan bunga telang di Wisata Kuliner Taman UMKM Bung Karno, Jalan Gatot Subroto, Garuntang.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat berkeliling menyapa para pedagang, Sabtu (20/11), berkesempatan meninjau dua stan UMKM yang mengolah bunga telang menjadi teh herbal dan nasi uduk.
“Ini apa?” Ujar Eva Dwiana sambil memegang kemasan produk bunga telang yang telah dikeringkan.
Bunga telang itu dibungkus dalam plastik kedap udara yang polos tanpa merek.
“Bunga telang Bunda untuk teh, bagus buat kesehatan,” ujar gadis remaja penjaga stan.
“Bisa nambah uang banyak gak?” Kata Eva Dwiana berseloroh sembari tertawa.
Kemudian Wali Kota perempuan pertama di Bandarlampung ini membeli empat bungkus bunga telang dan bergegas meninjau stan UMKM lainnya.
Ibanes (16) warga Sukarame menuturkan dia bersama adik perempuannya menggantikan ibunya, Melaniyati, menjaga stan mereka.
“Ibu salah satu pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian Kota Bandarlampung,” ujar dia kepada Netizenku.
Dia menjelaskan teh herbal bunga telang atau butterfly tea, sudah familiar dikenal masyarakat berkhasiat buat kesehatan.
Ibanes mengambil secarik kertas HVS putih yang dilaminating dari atas meja stannya dan mulai membacakan sejumlah khasiat teh bunga telang.
Menambah daya ingat, mengurangi stres, detoxifitasi, mengobati iritasi mata dan menjaga kesehatan mata.
Melancarkan haid, baik untuk saluran pencernaan, meningkatkan suasana hati, membantu mengurangi asma, anti kanker, mengatasi diabetes, menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan jantung.
“Diseduh dengan air panas, bisa dicampur madu atau air perasan jeruk lemon sesuai selera,” ujar Ibanes.
Dia menjual teh herbal bunga telang seharga Rp15.000-Rp25.000 per bungkus tergantung berat kemasan.
“Kemasan kecil 20 gram Rp15.000. Bunga telang juga bisa dicampur nasi, nanti nasinya jadi warna biru,” kata dia.
“Pas masak disiram air bunga telangnya, bunganya dimasukkan juga, jadi masaknya barengan dalam magicom,” lanjut Ibanes.
Salah satu pedagang UMKM binaan Dinas Pariwisata, Oktarina (47), justru melakukan terobosan baru dengan membuat nasi uduk bunga telang.
“Kita mencoba melakukan terobosan baru, nasi uduk bunga telang, yang putih pakai santan sudah biasa,” kata dia saat ditemui di stannya.
Di atas meja kecil stannya, tersedia beberapa makanan dibungkus daun pisang, tersaji dalam talam plastik dengan karton putih bertuliskan “Nasi Uduk Bunga Telang”.
Oktarina menjual nasi uduk bunga telang dengan lauk telur seharga Rp10.000 per bungkus.
“Kita bisa jual sampai 30 bungkus selama UMKM, Sabtu-Minggu. Tadi saja pukul 08.00 Wib sudah selesai, buka dari pukul 05.30 Wib,” tutup dia. (Josua)