Bandarlampung (Netizenku.com): Memperingati Dies Natalis Ke-6 Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggaungkan semangat kepeloporan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk Sumatera dan nasional.
Dalam sidang terbuka Dies Natalis Ke-6 Itera, Selasa (6/10), yang dilaksanakan secara dalam jaringan, Rektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin MSc PhD meresmikan Laboratorium Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1 MWp yang menjadi laboratorium PLTS terbesar di Indonesia.
Selain itu juga dilakukan soft launching PLTS 1 MWp ITERA yang dibangun di atas lahan seluas 1 hektar di Kampus Itera, serta peresmian pengoperasionalan 10 Smart Bus Rapid Transit (BRT) Itera bantuan Kementerian Perhubungan RI yang menjadi pilot project bus kampus nasional.
Sidang Dies Natalis Ke-6 Itera juga diisi orasi ilmiah oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ir AA Lanyalla Mahmud Mattalitti yang bertema Iptek Sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Dalam pidatonya Rektor Itera Prof Ofyar menyampaikan, pendirian Itera tidak lepas dari kebutuhan tenaga engineer berkualitas di Indonesia yang selama ini hanya dihasilkan oleh institut teknologi yang ada di Pulau Jawa yaitu ITB dan ITS.
Untuk itu Itera dengan dibina langsung oleh ITB berusaha untuk dapat menghasilkan SDM mumpuni di bidang sains dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Sumatera. Untuk mendukung hal tersebut, Itera saat ini telah memiliki 14 pusat riset dan inovasi di bidang Iptek.
Mulai dari Pusat Riset dan Inovasi Perkeretaapian, Pusat Riset dan Inovasi Mitigasi Bencana dan Deteksi Dini Kebakaran Hutan, Pusat Riset dan Inovasi Big Data, hingga Pusat Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan.
Selain membangun berbagai infrastruktur serta pusat riset dan inovasi tersebut, saat ini Itera bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Energi (Persero) Tbk, dan PT Surya Utama Nuansa (SUN) sedang membangun PLTS berkapasitas 1 (satu) Mega-watt peak (MWp) dibangun di atas lahan seluas 1 Hektar di Kampus Itera.
Dengan dibangunnya PLTS tersebut, Itera secara bertahap menjadi kampus pertama di Indonesia yang seluruh kebutuhan listriknya, dipasok dari PLTS mandiri.
“PLTS Itera juga menjadi Laboratorium PLTS terbesar yang tidak hanya akan dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen Itera dalam melakukan riset energi terbarukan, tetapi juga terbuka untuk riset mahasiswa dan dosen perguruan tinggi lain di Indonesia, hingga para profesional,” ujar Prof Ofyar.
Selain itu, dia juga menyampaikan saat ini Itera resmi mengoperasionalkan 10 Smart BRT Itera bantuan Kemenhub RI.
Smart BRT Itera menjadi moda transportasi publik yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika Itera dan masyarakat luas.
Dalam pengembangannya Smart BRT Itera juga akan memanfaatkan teknologi seperti memanfaatkan GPS System dan pembayaran secara digital.
Rektor menyampaikan, saat ini ITERA telah memiliki 12.579 mahasiswa aktif dan direncanakan akan meningkat menjadi 18.205 pada tahun 2022, dan menjadi 64.035 ribu mahasiswa pada tahun 2039.
Meski masih berusia sangat muda yaitu 6 tahun, Itera memiliki semangat dan komitmen yang kuat pada pengembangan kepeloporan dalam bidang sains dan teknologi.
\”Hal itu kami buktikan dengan pendirian beberapa program studi baru yang pertama di Sumatera dan Indonesia, sebagai bentuk respon kebutuhan akan SDM ahli di bidang tersebut,\” ujar Prof Ofyar.
Prodi tersebut di antaranya Prodi Sains Data pertama di Sumatera, Prodi Teknik Perkeretaapian pertama di Indonesia. Serta Itera tengah mengajukan pendirian 6 Prodi Baru yang sifatnya kepeloporan di Indonesia yaitu S1 Teknik Instrumentasi dan Kontrol, S1 Teknik Penyediaan dan Tata Kelola Air, S1 Teknik Industri Kepariwisataan, S1 Teknik Produksi dan Industri Migas, S1 Teknologi Kosmetik, dan S1 Ilmu dan Teknologi Keolahragaan. (Josua)