Bandarlampung (Netizenku.com): Penggusuran lanjutan Pasar Griya Sukarame pada Selasa (24/7) pagi terlihat lebih brutal daripada yang dilakukan pada Jumat (20/7) lalu.
Kali ini bukan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menerobos pagar betis, melainkan mesin ekskavator langsung.
Tampak sang operator mesin tak segan menjalankan mesin itu tanpa menginjak rem. Sontak pagar betis itu pun rubuh dengan sekejap.
Tak hanya itu, aparat yang jumlahnya tak sebanding dengan massa, dengan seenaknya mendaratkan pukulan ke tubuh para aktivis dan warga yang mempertahankan lokasi.
Benar saja, hingga saat ini sudah ada 3 warga yang pingsan akibat penggusuran. Dan kini ketiga warga sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukarame.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Lampung, Dedi Indra Prayoga, menilai bahwa pemerintah kota lebih tak beradab dari binatang.
\”Pemerintah kota lebih tak beradab dari binatang. Binatang saja mengerti tentang kasih sayang, dan mereka melawan saat rumahnya dirusak. Asisten II Pola Pardede yang memimpin penggusuran kali ini, lebih biadab dari cari Sukarma Wijaya pada Jumat lalu,\” pungkasnya. (Agis)