Bandarlampung (Netizenku.com): Sebanyak 2.663 mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mulai menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara hybrid atau campuran antara KKN langsung dan dalam jaringan.
KKN kali ini merupakan yang ke-8 dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang program KKN ITERA dilaksanakan.
KKN kali ini berfokus pada program meningkatkan daya saing Sumatera melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis science, IT literacy dan tanggap bencana.
Kegiatan KKN Hybrid dilaksanakan di 154 desa yang tersebar di 7 Kabupaten di Provinsi Lampung, yakni Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Pesisir Barat, Way Kanan, Mesuji, dan Tulang Bawang.
Mahasiswa akan menjalankan program pengabdian mulai 27 Desember 2021 sampai 31 Januari 2022, dengan didampingi 77 dosen pendamping lapangan.
Pencanangan program KKN Ke-8 ITERA dilaksanakan langsung oleh Rektor ITERA yang diwakili Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Sukrasno, M.S., Senin, 27 Desember 2021, secara daring.
Dalam siaran pers ITERA, ia menyampaikan bahwa kegiatan KKN ini dirancang untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Sumatera secara umum, dan Provinsi Lampung secara khusus.
Melalui program ini, mahasiswa ITERA berusaha mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah kabupaten, provinsi, kementerian, hingga para pelaku usaha.
“Saya harap KKN ini dapat memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan. Semoga mahasiswa juga tetap menjaga nama baik ITERA dan secara konsisten meningkatkan reputasi ITERA di masyarakat luas,” ujar Prof. Sukrasno.
Sementara Kepala Lembaga Penelitian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITERA Acep Purqon, S.Si., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa salah satu ciri tri darma perguruan tinggi adalah pemberdayaan masyarakat.
Sehingga selama menjalankan program KKN, mahasiswa dituntut mampu melakukan analisa dan observasi secara langsung di lingkungan masyarakat.
Selain itu, ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat sehingga penyelenggaraan KKN Hybrid ke-3 ini dapat terselenggara dengan maksimal.
“Besar harapan saya agar mahasiswa ITERA dapat menjadi problem solver dan inovator yang dapat membawa nama baik ITERA serta bermanfaat bagi masyarakat. Perlu diketahui bahwa ilmu tidak hanya berupa dinding-dinding kelas, melainkan juga kehidupan masyarakat secara nyata,” ujar Acep Purqon.
Pemerintah kabupaten lokasi KKN yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung/Keluarahan Kabupaten Tulang Bawang, Drs. Yen Dahren, M.AP., menyampaikan bahwa desa-desa di Lampung memerlukan perhatian dan aksi nyata dari kaum akademisi, terutama mahasiswa.
Kegiatan ini turut menjadi momentum dalam memajukan desa-desa yang ada di Lampung serta memunculkan karya-karya nyata yang dapat membangun desa agar menjadi lebih baik.
“Saya mengharapkan inovasi-inovasi baru dari mahasiswa ITERA dalam rangka mendorong percepatan perekonomian desa khususnya, dan memulihkan perekonomian nasional sebagai akibat dari pandemi Covid-19 umumnya. Saya ingin kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan di Provinsi Lampung.” ujar Drs. Yen Dahren. (Josua)