Bandarlampung (Netizenku.com): Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) mengembangkan Program Water Sanitation and Hygiene in Health Care Facilities (WASH in HCF) atau Program Air, Sanitasi dan Kebersihan di Fasilitas Kesehatan Puskesmas Kota Bandarlampung.
Dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, Program WASH in HCF menyasar Kota Bandarlampung dan Kota Metro.
YKWS bersama Pemerintah Kota Bandarlampung melakukan Kick Off Meeting Program WASH in HCF di Ruang Kirana Lantai II Hotel Whiz Prime, Selasa (6/7). Kegiatan dibuka oleh Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana yang diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Khaidarmansyah, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli.
Peserta kegiatan berasal dari berbagai lapisan masyarakat seperti kelompok perempuan, kaum difabel, tokoh agama, jurnalis, dan kalangan akademisi.
“Peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu visi utama Pemerintah Kota Bandarlampung melalui pembangunan fasilitas sanitasi Puskesmas yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, baik difabel maupun lansia,” kata Khaidarmansyah.
Program WASH in HCF, kata dia, dalam rangka pencapaian tujuan sustainable development goals (SDG’s) yaitu sanitasi yang aman dan layak untuk seluruh masyarakat. Dimana SDG’s dengan 17 Goals dan 169 sasaran telah diakomodir di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Bandarlampung dan dilaksanakan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait setiap tahunnya.
Khaidarmansyah berharap Program WASH in HCF mampu meningkatkan sanitasi dan kebersihan serta layanan yang inklusif di Puskesmas Kota Bandarlampung untuk menunjang program pemerintah pusat yang dikenal dengan Program 100-0-100, yaitu pemerintah menyiapkan 100% akses sanitasi, 0% wilayah kumuh, dan 100% pelayanan air minum.
Pemerintah kota menyiapkan 5 Puskesmas untuk menjadi role model Program WASH in HCF yaitu Puskesmas Kedaton, Puskesmas Kemiling, Puskesmas Panjang, Puskesmas Pasar Ambon (Telukbetung Selatan), Puskesmas Kotakarang (Telukbetung Timur).
“Puskesmas yang menjadi lokus permodelan sanitasi ini betul-betul siap dari segi pengelolaan dan pemanfaatan,” ujar Khaidarmansyah.
Direktur Eksekutif YKWS, Febrilia Ekawati, mengatakan penunjukan kelima Puskesmas tersebut berdasarkan masukan dari Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung. Puskesmas tersebut memiliki cakupan yang luas dengan jumlah masyarakat yang banyak.
“Pertimbangan kedua adalah kita pilih wilayah kawasan pesisir seperti Kotakarang dan Pasar Ambon karena juga menjadi locus stunting. Kita mendorong, tidak hanya Puskesmas, tapi masyarakat penggunanya juga lebih ditingkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS-nya,” kata Febrilia.
Masyarakat setempat, ke depan, diharapkan bisa menjadi natural leader yang memicu penyadartahuan masyarakat sekitarnya untuk berprilaku PHBS serta mendukung target Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Kota Bandarlampung.
“Sehingga 100% universal access di Kota Bandarlampung bisa tercapai di 2022 atau 2023,” kata dia.
Febrilia mengatakan Program WASH in HCF selain menyediakan layanan inklusif di Puskesmas juga turut mendorong upaya peningkatan akreditasi Puskesmas karena WASH in HCF merupakan bagian dari indikator peningkatan akreditasi Puskesmas yang saat ini disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, mengapresiasi YKWS dan SNV Indonesia Provinsi Lampung atas terselenggaranya Program WASH in HCF di Puskesmas kota setempat.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada SNV yang telah ikut mendorong supaya ODF di Kota Bandarlampung mencapai 100% karena hanya Bandarlampung untuk wilyah kota yang belum 100% di Provinsi Lampung,” ujar dia.
Edwin Rusli menyampaikan 31 Puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan se-Bandarlampung sudah memiliki akreditasi madya dan purnama. Kategori akreditasi Puskesmas adalah tidak terakreditasi, akreditasi dasar, akreditasi madya, akreditasi utama, dan akreditasi purnama.
“Semua Puskesmas Rawat Inap sudah akreditasi purnama,” ujar Edwin.
Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI menyebutkan Puskesmas Rawat Inap di Kota Bandarlampung yaitu Puskesmas Gedongair, Puskesmas Kedaton, Puskesmas Kemiling, Puskesmas Kotakarang, Puskesmas Panjang, Puskesmas Permata Sukarame, Puskesmas Satelit, Puskesmas Simpur, Puskesmas Sukabumi, Puskesmas Sukamaju, Puskesmas Sukaraja, Puskesmas Way Halim II, Puskesmas Way Kandis. (Josua)