Liwa (Netizenku.com): Proses vaksinasi Covid-19 di Lampung Barat resmi dimulai, dan sebagai penerima pertama imunisasi vaksin Sinovac tersebut Bupati, Parosil Mabsus, dilanjutkan dengan ketua DPRD, Dandim 0422, Kapolres, ketua MUI dan FKUB di Puskesmas Liwa Balikbukit, Senin (1/2).
Niatan Ketua DPRD, Edi Novial, untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan menjadi penerima vaksin tahap pertama, tidak diimbangi mental yang kuat. Hal itu terlihat pada saat giliran politisi muda tersebut akan disuntik oleh vaksinator, Edi minta dilakukan dalam ruangan.
\”Benar saya takut disuntik dari dulu, tetapi karena ini untuk membentengi diri dari serangan Covid-19 maka saya memberanikan diri, walaupun saya minta dalam ruangan berbeda dengan yang lain di luar,\” kata Edi.
Kata Edi Novial yang juga Ketua PMI Lampung Barat tersebut, rasa sakit jarum suntik tidak sesuai dengan yang ada dalam bayangannya, dan yang pasti tidak sesakit rasa putus cinta.
\”Bayangan saya suntik itu menyakitkan, ternyata tidak, karena jauh lebih sakit karena patah hati akibat putus cinta dan mudah-mudahan ikhtiar kita hari ini untuk mengendalikan penyebaran dan penularan Covid-19 akan sesuai dengan harapan, sehingga kita bisa kembali ke kehidupan yang normal,\” ujarnya.
Lain lagi cerita Parosil Mabsus, menurut dia rasa sakit suntik yang dilakukan vaksinator dr Merisa Handayani, tidak akan sebanding dengan manfaat vaksin itu sendiri. Dan dia merasa tidak ada keluhan sama sekali setelah sampai saat ini.
\”Alhamdulillah berjalan lancar, dan setelah melalui screening tidak ada kendala, dan rasa suntikan tadi sama seperti suntik pada umumnya, dan sampai sekarang tidak ada keluhan,\” kata dia.
Parosil juga memastikan vaksin yang dia dan anggota Forkompinda terima sama dengan vaksin yang akan diterima oleh tenaga kesehatan dan masyarakat pada umumnya nanti, jadi kalau ada pesan berantai mengatakan beda, itu merupakan informasi yang menyesatkan.
\”Bangsa kita dari Presiden RI, Joko Widodo, menerima vaksin Sinovac yang telah melalui uji klinis oleh BPOM dan mendapat sertifikat halal dari MUI, jadi saya pastikan vaksin yang kami terima hari ini sama dengan yang akan diterima tenaga kesehatan dan masyarakat nantinya,\” kata dia.
Sementara Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Czi Benni Setiawan, M.Han, yang menggunakan baju loreng, mengaku sangat percaya diri dengan vaksin yang dia terima dan tidak ada rasa takut sama sekali.
\”Suntikan tadi tidak terasa sakit, seperti biasalah bagaimana rasa disuntik, dan memang saya sudah sangat siap menyukseskan program vaksinasi dalam rangka membentengi diri dari serangan virus Covid-19. Juga sampai saat tidak ada keluhan serta siap menerima suntikan kedua pada 14 hari mendatang,\” kata Dandim.
Sedangkan Kapolres, AKBP Rachmat Tri Haryadi, S.Ik, MH, mengaku saat disuntik tidak merasa apa-apa, tetapi pasca vaksin sekitar 20 menit agak terasa pusing, tetapi saat ini sudah tidak apa-apa.
\”Alhamdulillah saya tidak merasakan tusukan jarum suntik, mungkin karena vaksinatornya dokter cantik kali ya, hanya saja sekitar 20 menit pasca proses memang kepala agak pusing, tetapi sekarang sudah tidak ada terasa apapun,\” jelasnya.
Seperti diketahui, seharusnya ada 10 orang yang dijadwalkan menerima suntikan vaksin Sinovac oleh vaksinator tunggal, dr Merisa Handayani, tetapi Kajari, Riyadi, SH dan Sekretaris Kabupaten, Akmal Abd Nasir, setelah melalui screening tidak memenuhi syarat. Sementara Ketua PN, Yuli Artha, dan Ketua PA, Nurbaiti, berhalangan hadir, sehingga untuk keempatnya akan dilakukan penjadwalan ulang.
Berbeda yang disampaikan Ketua MUI Lampung Barat, KH Jakfar Sodiq, menurut dia suntik vaksin sama saja dengan suntik maningitis yang wajib dilakukan oleh semua calon jamaah haji dan umroh, dan juga vaksin tersebut tidak ada efek samping.
\”Biasa aja tidak ada rasa yang perlu ditakutkan, karena suntik itu sama dengan saat kita suntik maningitis kalau mau berangkat haji atau umroh,\” kata Jakfar. (Iwan/len)