Bandarlampung (Netizenku.com): Kepercayaan Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Lampung terus meningkat terhadap penggunaan gas bumi yakni Gaskita PGN. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya yang berpindah dari pengguna gas tabung ke Gaskita.
Salah satu pengguna Gaskita sejak 2019 yakni Vitra Aeiny, pemilik outlet tumpeng sedop di Jalan Pagar Alam, ia mengklaim hemat hingga 64 persen penggunaan bahan bakar Gaskita dibanding produk lain.
“Kalau dikonfersikan, kami hemat hingga Rp71 juta lebih per bulan, dibandingkan dengan penggunaan produk lain sebelumnya. Begitu juga dengan outlet lainnya seperti Delecta, kami juga sudah membuktikan efisiensinya,” katanya saat ditemui usai acara Bersama PGN UMKM Naik Level di Holiday Inn, Bandarlampung, Rabu (20/11/2024).
Ketua Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) DPC Bandarlampung ini, juga tak segan mengajak pelaku UMKM lainnya yang hadir untuk tidak ragu menjadi bagian dari pengguna Gaskita, karena telah terbukti lebih hemat.
Ia menyebutkan dari 40 anggota PPJI Bandarlampung, saat ini lebih dari 10 telah menjadi pelanggan Gaskita. Menurutnya yang hingga saat ini belum berpindah rata-rata karena belum memahami cost atau biaya yang keluar dari usahanya, sehingga margin keuntungan akan lebih terlihat. Untuk itu ia juga tak segan mengedukasi keanggotanya atau pelaku UMKM lainnya bagaimana agar UMKM dapat naik level bersama PGN kedepan.
Pada kesempatan yang sama, Area Head Pertamina Gas Negara (PGN) Lampung, Ahmad Abrar, memaparkan berbagai kelebihan menggunakan gas bumi bagi pelaku UMKM.
Abrar mengatakan produk gas bumi dari PGN yaitu Gaskita punya banyak benefit bagi pelaku usaha. Di antaranya penggunaannya praktis karena tidak perlu repot mengangkat dan mengganti tabung gas. Gas langsung terhubung melalui jaringan pipa bawah tanah.
Kemudian hemat tempat, karena pelaku UMKM tidak perlu menyiapkan ruangan untuk tabung gas. Gaskita juga dipastikan selalu tersedia dan tidak pernah mengalami kelangkaan.
“Jadi tidak perlu takut kehabisan gas saat lagi ramai order. Kapasitasnya sangat besar dan kami pastikan selalu tersedia 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu,” kata Abrar dalam pertemuan dengan 42 pelaku UMKM tersebut.
Untuk transaksinya juga gampang dan transparan. Pengguna hanya membayar sesuai jumlah yang terpakai di meteran gas.
“Berapa yang digunakan di meter gas itulah yang ditransaksikan. Jadi selain hemat tidak ada drama-drama misalnya harganya dinaikkan itu nggak ada,” ujarnya.
Meski tidak dapat subsidi dari pemerintah, harga gas bumi dari PGN dipastikan stabil tanpa fluktuasi. Hal itu menjadi pemicu semakin banyak pelaku usaha di Lampung yang beralih ke gas bumi.
Soal keamanan, Abrar memastikan semua fasilitas gas yang dimiliki PGN Lampung sudah memenuhi standar internasional.
Sementara untuk UMKM yang belum tersedia jaringan pipa gas, PGN juga punya produk lain, yaitu CNG Cylinder. Yaitu gas alam yang dikompresi ke dalam tabung.
Area Head Gagas Energi Lampung, Salvius Seto Bramandita, mengatakan penggunaan CNG juga lebih terjangkau bila dibandingkan gas LPG.
Seto memaparkan dari hasil perbandingannya. Misal kebutuhan bahan bakar gas di satu usaha sebesar 401 Kg per bulan, itu setara dengan 500 meter kubik gas CNG.
Maka perbandingan biayanya yaitu LPG sebesar Rp7,6 juta, sementara gas bumi CNG Rp6,2 juta.
“Maka ada penghematan biaya bahan bakar hingga Rp1,3 juta per bulan atau setara 18 persen,” jelasnya.
Ada beberapa benefit lain pada gas bumi CNG. Di antaranya mudah dan ramah dalam pemakaian serta pemeliharaan alat. Gasnya mudah terurai di udara dan gampang terdeteksi jika terjadi kebocoran (bau menyengat).
“Selain itu fleksibel, volumenya sesuai kebutuhan pelanggan per bulan, serta mudah dalam penggunaannya,” jelasnya.
Untuk itu, PGN mengajak para pelaku UMKM di Bandarlampung memanfaatkan gas bumi. Masyarakat bisa menghubungi WA 08151 1500 645 bagi yang ingin mencapatkan informasi lebih dalam. PGN Lampung memastikan tidak ada biaya pemasangan bagi pelaku UMKM yang ingin berlangganan gas bumi. (LENI)