Tanggamus (Netizenku.com): Pemkab Tanggamus rupanya melayangkan surat yang ditujukan ke pemerintah pusat, untuk meminta bantuan terkait bencana banjir yang melanda. \”Pada hari Jumat (30/11) kemarin, wakil bupati dan kepala BPBD sudah ajukan (surat) ke pemerintah pusat,\” ujar Bupati Tanggamus, Dewi Handajani, Senin (3/12).
Dewi sengaja menyurati surat ke pusat lantaran penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak bisa hanya diselesaikan oleh Pemkab Tanggamus.\” Kemudian terkait adanya sekolah yang terdampak, hingga tidak dapat difungsikan untuk kegiatan belajar mengajar, sementara proses belajar mengajarnya kami akan dipindahkan ke TPA, lalu terkait belum menyalanya lampu PLN, Pemkab juga telah menyurati pihak PLN, agar sesegera mungkin memperbaiki instalasinya,\” bebernya.
Terkait banjir ini, Polres Tanggamus juga turun tangan. Wakapolres Kompol Andik Purnomo Sigit mengungkapkan, Polres Tanggamus menerjunkan 15 anggota yang akan bergabung dalam tim relawan penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor di kecamatan Kelumbayan dan Kelumbayan Barat Kabupaten Tanggamus.\” Personil Polres sendiri sebanyak 15 orang, langsung bergabung bersama tim relawan, selain itu, anggota Polsek Limau yang memang sudah ada dilokasi juga akan bergabung bersama tim,\” jelas Wakapolres.
Sementara, kemarin bupati memimpin pelepasan relawan penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Kelumbayan, Kelumbayan Barat.
Selain melepas relawan yang dipusatkan di halaman depan pemkab tersebut, bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan yang diperoleh dari sumbangan organisasi perangkat daerah (OPD), mulai dari bahan kebutuhan pokok, alat-alat dan uang tunai.
Relawan yang diterjunkan merupakan personil gabungan yang yerdiri dari unsur TNI anggota Kodim 0424 Tanggamus, Polres Tanggamus, Polisi Pamong Praja (Pol PP), Basarnas, BPBD dan Dinas Kesehatan.\” Seluruhnya ada 90 orang personil gabungan,\” katanya.
Rencananya lanjut Dewi, relawan akan membantu semua kegiatan masyarakat terdampak bencana selama tiga hari kedepan, \”Relawan ini akan membantu saudara-saudara kita disana yang terdampak bencana banjir dan longsor, mulai dari membersihkan sisa-sisa material banjir, membuka jalur jalan dan lainnya,\” tambahnya.
Sementara, mengenai jumlah fasilitas umum (fasum) yang mengalami kerusakan pasca diterjang banjir bandang, bupati mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan guna menginventarisir jumlah, jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi.
\”Semua fasilitas umum yang terdampak bencana, masih diinventarisir guna menentukan langkah kedepannya, selain itu Pemkab Tanggamus akan berusaha mengusulkan ke pusat maupun provinsi dalam perbaikan fasilitas tersebut,\” jelasnya.
Untuk diketahui bencana banjir, tanah longsor/ambles, jembatan hanyut terjadi di Pekon Sidoarjo dan pekon Napal Kecamatan Kelumbayan Barat meliputi, Dusun Sukajaya Pekon Sidoarjo dengan jumlah 217 KK, 852 jiwa membutuhkan bantuan bahan pokok.
Jembatan putus (rusak parah) akibat diterjang banjir, sehingga akses jalan antara Dusun Sukajaya menuju ke Pekon Sidoarjo terisolir. Kemudian tanah ambles (longsor) mengakibatkan 7 rumah rusak parah, sehingga pemilik rumah harus mengungsi ke rumah keluarga/tetangga. Serta 2 bangunan SD, 1 bangunan MI, 1 bangunan SMP masih dipenuhi lumpur dan 1 unit rumah disambar petir.
Selanjutnya, Dusun Sukaagung Pekon Napal berjumlah 336 KK, jumlah penduduk 1.750 jiwa. Diwilayah itu 57 unit rumah rusak ringan sampai dengan sedang. Kemudian 2 unit bangunan SD, masih dipenuhi dengan lumpur.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Forkopimda Tanggamus, pada hari Minggu tanggal 2 Desember 2018, jembatan yang rusak dihantam Banjir, sedang dibuat jembatan Darurat.
Selain itu mengerahkan alat berat / exavator, untuk memperbaiki jalan yang tertutup longsor (batu dan tanah) agar jalan dapat dilalui kendaraan baik R4 maupun R2 dan Mengirimkan logistik (bahan pokok) kepada warga yang terdampak banjir, longsor dan jembatan putus dgn menggunakan R2.(rapik)