Bandarlampung (Netizenku.com): Walikota Bandarlampung, Herman HN merima kepulangan tim relawan peduli bencana pemkot yang telah pulang dari Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, di Ruang Rapat Walikota Bandarlampung, Selasa (23/10).
Herman HN mengatakan, puluhan relawan telah menyelesaikan tugas kemanusiaan di Sulteng dengan baik. Dan dirinya mengapresiasi apa yang telah diperbuat oleh tim peduli bencana Bandarlampung.
\”Saya mengucapkan apresiasi kepada puluhan relawan yang telah melakukan aksi kemanusiaan di Sulteng. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi saudara kita di sana,\” ujar Herman.
Di tempat yang sama, salah satu anggota tim relawan, dr Intan menjelaskan, sebenarnya masih banyak kebutuhan yang diperlukan oleh para pengungsi, terutama trauma healing.
\”Banyak warga yang masih takut masuk rumah karena bencana itu. Walaupun rumahnya baik-baik saja, mereka tidak berani masuk rumah. Sebenarnya itu yang jadi perhatian, trauma healing-nya,\” terangnya.
Sementara itu, anggota tim relawan lainnya, dr Eva Daniel mengatakan, timnya telah menangani sebanyak 1.375 pasien di Kabupaten Donggala. Di sana, relawan menyisir tiap kecamatan dari Banawa sampai Balaesang.
\”Yang kita tangani sudah 1300an pasien, baik yang mobile bersama rombongan bupati, yang tinggal di Puskesmas Toaya dan Labuan, dan yang di posko dinas juga. Lelah kita terbayar saat melihat pasien sehat,\” kata Eva.
Eva menerangkan, saat ini situasi di sana sudah cukup kondusif. Namun kendala yang dihadapi timnya adalah jauhnya titik-titik lokasi warga yang butuh pengobatan, terutama di lokasi pelosok. Menurutnya, tenaga bantuan medis saat ini masih sangat dibutuhkan. Untuk jenis penyakit yang banyak diderita pengungsi adalah ispa dan penyakit kulit.
Kemudian, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bandarlampung, Anthoni, yang juga ikut bersama tim relawan mengatakan, di Kabupaten Donggala ini mayoritas kerusakan karena terdampak gempa bumi. Sehingga banyak korban di sana banyak yang mengalami luka parah dan patah tulang.
Selain itu, kata Anthoni, banyak juga penyakit yang muncul akibat terlalu lama tinggal di pengungsian yang cuacanya kurang baik, sehingga timbul berbagai penyakit seperti ispa dan lain-lain.
\”Pemkab betul-betul mendukung kegiatan kita di sana. Kebetulan kita juga sempat mendampingi bupati dan jajaran saat bertugas ke lokasi-lokasi pengungsian. Masyarakat sana juga welcome, itu yg membuat kami terkesan dan merindukan Kabupaten Donggala,\” pungkasnya.(Agis)