Bandarlampung (Netizenku.com): Tahap awal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Kota Bandarlampung akan diikuti 45.810 siswa sekolah dasar (SD).
Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung terdapat 90.117 siswa Kelas 1-6 SD di kota setempat.
Plh Sekretaris Disdikbud Bandarlampung, Mulyadi, ketika dihubungi Netizenku menyampaikan tahap awal vaksinasi anak usia 6-11 tahun diikuti siswa Kelas 3, 4, dan 6 SD.
“Karena Kelas 1 SD baru diimunisasi Rubella, jadi mereka vaksinasi di tahap kedua bersama Kelas 2 dan 5 SD,” kata dia, Jumat (17/12) pagi.
Mulyadi menjelaskan dari jumlah 45.810 siswa tersebut tidak semua mengikuti vaksinasi Covid-19 di tahap awal.
Hal ini disebabkan sebagian siswa Kelas 6 SD yang berusia 12 tahun telah mengikuti program vaksinasi Covid-19 usia 12-17 tahun.
“Data riilnya saya lagi minta ke sekolah, berapa jumlah siswa yang sudah divaksinasi dan siap untuk divaksinasi,” ujar dia.
Mulyadi menegaskan vaksinasi Covid-19 bagi usia siswa SD ini tidak menjadi syarat bagi peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 2022 mendatang.
“Prinsipnya, kita dari Dinas Pendidikan dan sekolah siap kalau anak-anak mau divaksinasi karena sudah kita sosialisasikan sejak lama. Tinggal nanti pengaturan jadwal dari tim Dinas Kesehatan dan pihak sekolah,” kata dia.
Mulyadi memastikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolah-sekolah akan berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, dr Reihana, melalui pesan WhatsApp, menyampaikan berdasarkan data KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional) jumlah anak usia 6-11 tahun di Bandarlampung sebanyak 111.025 orang.
“Yang baru boleh vaksin 6 sampai dengan 11 tahun, Mesuji dan Lampung Selatan,” kata dia.
Pemerintah pusat telah melakukan kick off vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa (14/12).
Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). (Josua)
Baca Juga: Eva Dwiana Kembali Imbau Orangtua Izinkan Anak-Anak Divaksinasi Covid-19