Lampung Barat (Netizenku): Panen raya padi di Kecamatan Suoh, Lampung Barat (Lambar) dengan luas lahan mencapai 2.600 hektar, yang merupakan penyuplai beras terbesar di Lambar, ikut berperan menurunkan harga beras yang beberapa bulan ini mencapai Rp13 ribu/kilogram dan sekarang berkisar Rp8 ribu/kilogram.
Camat Suoh, Selamet Purwoko, mengatakan panen tahun ini produksi gabah kering petani cukup baik, di mana setiap hektar sawah menghasilkan 7,5-10 ton, sehingga petani memperoleh hasil yang sangat memuaskan.
\”Alhamdulillah panen musim tanam pertama tahun 2018, hasilnya sangat memuaskan, dan sekarang bisa mensuplai kebutuhan beras di wilayah Lambar bahkan menembus pasar ke luar daerah,\” kata Selampur panggilan akrab Selamat Purwoko, Rabu (4/4).
Selain hasil melimpah, kata Selampur, harga jual petani juga stabil yakni Rp450 ribu/kwintal gabah kering, dan ini sangat menguntungkan petani karena selain hasil panen bagus harga juga bagus. \”Petani petani di Suoh tahun ini sangat beruntung, karena selain hasil panen bagus, harga jual juga bagus,\” kata Selampur seraya telah meminta petani untuk tidak menjual seluruh hasil panen, terutama untuk kepentingan konsumsi sendiri menjelang panen berikutnya.
Menurut Selampur, di wilayah Suoh masyarakatnya kalau cuaca bagus dan curah hujan sesuai jadwal garap lahan pertanian sawah, bisa melakukan masa taman tiga kali dalam setahun.
\”Kalau cuaca bagus, curah hujan stabil maka masyarakat Suoh bisa garap sawahnya tiga kali setahun, dan ini sudah pasti kebutuhan beras Lambar terpenuhi,\” jelas Selampur seraya mengucapkan terimakasih atas penyuluhan yang rutin dilakukan Dinas Pertanian dan ketahanan pangan setempat.
Sementara, Yulida, warga setempat mengaku sangat bersyukur karena panen padi di wilayah Lambar secara bersamaan di beberapa sentra padi di Lambar seperti Suoh dan Sukau, karena secara otomatis menurunkan harga beras di pasaran.
\”Kalau beberapa bulan terakhir harga beras antara Rp12-13 ribu, dan Alhamdulillah saat ini di pasar harga beras sudah kisaran Rp9 ribu untuk beras premium,\” kata dia. (Iwan)