Bandarlampung (Netizenku.com): Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik untuk meninjau Pasar Rakyat Way Halim, Bandarlampung, Kamis (7/3).
Kunker spesifik Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh, Sudin, tersebut dalam rangka mempersiapkan ketahanan pangan pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
Kunjungan kerja spesifik tersebut dipimpin oleh anggota Komisi IV DPR RI, Sudin, dan didampingi oleh tim yang terdiri dari Kepala Badan Pangan Nasional, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk KP dan KKP, Direktur Utama Bulog, Direktur Utama ID Food, dan Dikretur PT Pupuk Indonesia.
Hadir pula Kepala Dinas Pertanian Lampung, Kepala Dinas Perdagangan Lampung, Kepala dinas Kelautan dan Perikanan Lampung, serta Kepala Pasar Way Halim Lampung.
Ia dan rombongan meninjau toko sembako lalu beralih ke pedagang lain. Usai meninjau setelahnya rombongan langsung menuju ke Gudang Bulog di Campang Raya, Bandarlampung.
“Karena ini kan akan menjelang puasa dan lebaran akan terjadi gejolak yang signifikan. Permasalahan masyarakat kita hampir semua ibu-ibu rumah tangga komplain masalah harga beras, telur, ayam, daging, ini menjadi PR nanti tolong sampaikan apakah stok kebutuhan daging untuk Lampung ini cukup atau tidak,” kata dia kepada awak media, Kamis (7/3).
Jangan sampai, lanjut dia, nanti pada waktu awal Ramadhan ataupun menjelang Idul Fitri ada kenaikan harga daging sapi yang mencapai Rp 150 ribu. Dan ini sering terjadi, sudah menjadi penyakit menahun
Berdasarkan pantauannya beberapa kategori pangan yang sedang naik cukup tinggi di antaranya telur, daging, gula, minyak,beras, dan tepung.
Dalam kunjungan kerjanya, pihaknya juga berkoordinasi ke peternak kecil mendiskusikan harga telur yang naik karena harga pakan jagung juga naik.
Kemudian pihaknya mengatakan telah mengusulkan agar bahan pangan terutama beras segera didistribusikan mengingat harga masih tinggi.
“Bahwa Bulog ini bisa segera mendistribusikan pangan terutama beras ini karena harga satu kilogram nya mencapai Rp 14 sampai Rp 15 ribu per kilogramnya,” terangnya.
Sudin juga mengatakan terkait harga beras SPHP tahun 2024 dengan broken atau bulir patah 5 persen. saat ini memiliki harga jual Rp 55 ribu dalam bentuk curah dan kemasan 5 kilogram.
Pihaknya mengaku telah menyampaikan ke Bulog Lampung untuk memperbanyak distribusi beras SPHP ke pasar tradisional.
“Saya ingatkan kembali kepada Dirut Bulog bahwa jangan hanya pasar modern saja yang diutamakan adalah pasar tradisional karena 70 persen lebih para ibu belanjanya ke pasar tradisional. Badan Pusat Statistik itu pun tidak pernah mengecek di supermarket tentang kenaikan harga. Semuanya ngecek di pasar tradisional,” tegasnya. (Luki)