Bandarlampung (Netizenku): Sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Lampung (Unila) penuhi panggilan pihak rektorat, untuk klarifikasi aksi yang dilaksanakan pada Selasa (6/3) yang lalu.
Menurut Presiden BEM Unila, Muhammad Fauzul Adzim, kehadiran mereka hari ini adalah bentuk kepedulian dan ketaatan mereka pada aturan yang berlaku dikampus Unila. \”Ya, kami hadir hari ini karena diundang pihak rektorat, untuk klarifikasi persoalan aksi tanggal 6 kemarin,\” jelasnya.
Ia mengungkapkan, bahwa apa yang terjadi pada hari Selasa (6/3) yang lalu, bukanlah aksi, tetapi hanya penyampaian aspirasi mahasiswa. \”Yang kemarin itu bukan aksi, karena yang hadir hanyalah pengurus BEM dan DPM. Kami tidak menurunkan massa, artinya itu hanya penyampaian aspirasi. Kami menyampaikan aspirasi terkait aturan larangan organisasi eksternal berada dilingkungan kampus. Sedangkan realita yang kami temukan, ada logo organisasi eksternal di baliho ucapan selamat dari rektorat,\” ungkapnya saat diwawancara redaksi Netizenku.com, Kamis (15/3).
Lebih lanjut Fauzul menjelaskan, setelah adanya klarifikasi terkait penyampaian pendapat beberapa waktu yang lalu, saat ini pihak komisi disiplin kampus Unila tengah melakukan kajian lebih dalam. \”Sekarang sedang dikaji lebih dalam tentang persoalan ini, jadi belum ada keputusan. Alhamdulillah penerimaannya sangat baik, komisi disiplin memberikan ruang untuk semuanya bicara, sehingga semua jadi lebih jelas. Daat ini masih dikaji, kita tunggu saja hasilnya,\” pungkasnya. (Aby)