Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Grup Perusahaan gula terbesar di Lampung, PT Sugar Group Companies (SGC) siap memasarkan Kopi khas Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) hingga ke Manca Negara.
Hal ini diungkapkannya salah satu petinggi PT SGC Purwati Lee saat menjajal racikan Kopi Tubaba pada louncing Kopi Tubaba yang digelar di Komplek Rumah Baduy, Uluan Nungik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah.
Pada lounching tersebut, Bu Lee sapaan akrabnya mentester langsung kopi khas Tubaba yang dibagi menjadi tiga (3) varian racikan. Yakni N1 yang terbuat dari kopi jenis liberika dari khas Tubaba yang berasal dari pekarangan-pekarangan warga masyarakat. N2 yang terbuat dari Housebland dari tiga jenis kopi yakni khas Tubaba Niberika dicampur Kopi Semendo, dan dicampur Kopi Lampung asal Lampung Barat.
Selanjutnya, N3 terbuat dari kopi Exselsa juga dari Tubaba yang berasal dari pekarangan warga. Kopi tersebut selain di tester oleh Purwanti juga di tester oleh wisatawan asing pecinta kopi Joshua, yang dibawa bersama rombongan PT SGC, Ketua sementara DPRD Tubaba Ponco Nugroho ST, ketua TP PKK Ny Kornelia Umar, Ibu Sholeha Herwan istri Sekdakab Tubaba, beberapa anggota DPRD Tubaba dan lainnya.
\”Harum dan rasa kopinya sangat kuat, ketika sudah siap dipasarkan. SGC buka peluang pasarkan Kopi Tubaba. Namun, untuk menjaga kualitas, sangat penting ada konsistensi (tidak ada campuran), dan cara memanennya jangan dipetik kalau masih hijau,\” tuturnya.
Bu Lee mengaku pihaknya saat ini juga tengah mengembangkan usaha Kopi, bahkan juga melakukan pembelian hingga keliling Indonesia yakni sampai ke Papua, Mandailing, Toraja, dan Lampung Barat. Bahkan, penjualan Kopi tersebut (marketing) hingga ke Amerika, Singapura, Jepang, Korea, yang banyak digemari oleh warga Jepang dan Korea.
\”Penjualan Kopi kami 500 sampai 1000 ton pertahun, dan Tubaba punya prospek dan potensi jika akan mengembangkan Kopi Khas Tubaba, kami siap pasarkan dan diberi harga tinggi seperti di Papua,\” paparnya.
Purwati juga memberi semangat kepada Pemkab Tubaba dan masyarakat untuk meneruskan langkah dalam pengembangan Kopi Tubaba, walaupun daerah Kabupaten Tubaba bukan termasuk penghasil Kopi.
\”Saya merasa ingin selalu dekat dengan Bupati Umar Ahmad dan ibu, karena beliau ini artistik, dalam pekerjaan yang rumit, membuat hati sejuk, tenaga dan kharismanya lebih besar. Artistik, jiwa senimannya bukan hanya menjadi hobi bupati tapi jiwa itu dibagi-bagikan ke masyarakat Tubaba, saya bangga,\” puji Lee kepada Umar Ahmad.
Sementara itu, Umar Ahmad, mengatakan Kopi Tubaba adalah kopi yang berasal dari pekarangan warga masyarakat Tubaba yang banyak ditemukan dengan varietas Exelsa dan Liberika. Bahkan, kopi yang dilounching tersebut adalah kopi yang dipetiknya langsung dari pekarangan warga.
\”Kopi Liwa, Semendo, Tanggamus memang enak. Tetapi Tubaba punya cara khusus kopi tersebut jauh lebih enak jika di Tubabakan dulu, yakni proses pengkopiannya (seperti varian N2-red),\” kata dia.
Umar merasa bangga, jajaran Pimpinan SGC di tengah padatnya kegiatan perusahaan dapat menghadiri kegiatan Festival Tubaba dan Lounchig Kopi Tubaba.
\”Kami Bangga SGC bisa hadir di tengah-tengah kami,\” kata Umar disela menjelaskan Tubaba bukan hanya sekedar singkatan namun Masa Depan Tubaba dengan ciri arsitektur, dan asal Kota Budaya Uluan Nungik, dan Rumah Baduy bisa sampai ke Tubaba. (Arie)