Bandarlampung (Netizenku.com): Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggagas pembangunan Rumah Ibadah Multiagama (Rima) di dalam lingkungan kampus, sebagai wujud pembinaan karakter dan menyemai sikap toleransi antarumat beragama di Kampus Itera.
Rektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin menyampaikan gagasan pembangunan Rima adalah bagian dari kewajiban Itera dalam menjalankan pendidikan karakter kepada mahasiswa.
Sebab, selain harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki hardskill melalui nilai akademik, lulusan Itera juga perlu dibekali softskill dan pembinaan karakter.
Salah satu karakter yang diperlukan adalah sikap religius dan saling toleransi antarumat beragama.
“Agamaku adalah agamaku, dan agamamu adalah agamamu itu boleh saja, namun kita juga harus bersama-sama menghargai perbedaan yang ada di kampus Itera. Bhinneka Tunggal Ika harus selalu kita pupuk di Itera,” ujar Prof Ofyar.
Hal tersebut dibahas dalam rapat yang dipimpin Rektor Itera Prof Ir Ofyar Z Tamin, Selasa (16/3).
Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik Iera Prof Dr Ing Mitra Djamal, Wakil Rektor Bidang Non-Akademik Prof Dr Sukrasno, Kepala Biro Umum dan Akademik drh Sri Sulistiawati, perwakilan dosen dari seluruh agama, dan perwakilan Keluarga Mahasiswa (KM) Itera.
Rima Itera akan menjadi pusat mahasiswa dan komunitas agama melakukan kegiatan ibadah, dan kegiatan lainnya yang menyangkut kegiatan keagamaan.
Bangunan yang akan berdiri di dekat Gedung Asrama Mahasiswa tersebut akan terdiri dari dua area utama yaitu area aula berkapasitas hingga 700 orang sebagai lokasi kegitan bersama seluruh komunitas agama.
Serta enam ruangan khusus berukuran lebih kecil, yang masing-masing akan diperuntukan bagi enam agama, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Setiap komunitas agama mendapatkan luas ruangan yang sama. Namun untuk fasilitas di dalamnya menyesuaikan kebutuhan agama masing-masing.
Seperti rumah ibadah Hindu yang akan dilengkapi pondasi untuk membuat pura, dan rumah ibadah Islam akan dilengkapi tempat berwudhu.
Hal menarik dari Rima Itera adalah gedung ini akan dibangun dengan atap yang membentang luas, dan bentuk yang unik, dengan ruangan terbuka dan sirkuliasi udara sangat baik.
Rima Itera akan dikelola oleh Badan Pembina yang melibatkan dosen, tenaga kependidikan, perwakilan KM Itera dari masing-masing agama.
Bangunan ini ditargetkan akan diresmikan pada Agustus mendatang, saat penerimaan mahasiswa baru Itera tahun 2021.
Rektor menyebut, pembangunan Rima Itera diharapkan menjadi barometer yang baik untuk membangun kebersamaan di kampus.
Membangun semangat seluruh sivitas akademika Itera dalam memupuk rasa toleransi antarumat beragama di dalam kampus, sehingga dapat diterapkan di masyarakat yang lebih luas.
“Semoga rumah ini melahirkan rasa kebersamaan mahasiswa dari berbagai agama, serta dosen dan tenaga kependidikan bisa merasakan kerukunan beragama yang baik sebagai kata kunci dalam mengembangkan karakter mahasiswa,” ujar Prof Ofyar. (Josua)